© Shutterstock
Membangunkan si kecil emang emang PR banget ya buat orangtua. Apalagi kalo dia susah minta ampun dibangunin. Kalau udah begini biasanya orangtua mau-ga mau pake cara pamungkas, yaitu membangunkan dengan cara paksa atau ngagetin biar dia bangun.
Tapi, hati-hati lho parents. Di balik membangunkan anak secara paksa, tersimpan risiko besar yang bahkan jarang kita ketahui.
Inget ga sama kejadian Ikram Marki yang membangunkan anaknya secara tiba-tiba karena memberi kejutan ulang tahun atau video tik-tok seorang ibu yang membangunkan anaknya dengan cara menyemprotkan dengan air?
Cara ini memang ampuh banget bikin anak langsung terbangun karena pasti si anak kaget. Tapi, juga berbahaya lho.
Melansir Halodoc, snak yang dibangunkan paksa atau dikagetin, bakal membuat sistem perlindungan dirinya tegang karena otak mengira ada bahaya yang mengancam. Detak jantung bakal jadi lebih cepat dan otak memproduksi hormon adrenalin dan senyawa neurotransmitter.
Zat ini bisa beracun bagi tubuh jika dilepaskan dalam jumlah banyak. Mulai dari kerusakan jantung, paru-paru, dan ginjal. Dampak terburuknya adalah gagal jantung, karena adrenalin terlalu banyak masuk ke jantung. Otot jantung yang terus kontraksi hebat ga bisa melemas kembali dan membuat detak jantung ga terkendali.
Tentunya orangtua ga mau kan hal seperti itu terjadi sama si kecil?
Untuk itu, parents membangunkan anak juga ada aturannya lho.
Melansir Fatherly, Dr. Roseanne Lesack, direktur klinik psikologi anak di Nova Southeastern University, menyarakan untuk memberi waktu sebelum anak benar-benar terbangun.
Membangunkan anak juga bisa dengan cara yang lebih halus, seperti menggunakan lagu atau membuka tirai agar cahaya matahari masuk.
Semoga parents ga bangunin anak secara tiba-tiba atau memaksa lagi ya! :)