© Shutterstock.com/piyapong Tulachom
Keterampilan sosial adalah salah satu hal yang diperlukan untuk bertahan hidup, untuk itulah hal ini perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Keterampilan sosial disebut-sebut menyimpan banyak manfaat, baik untuk saat ini maupun di masa depan.
Mengutip dari verywellfamily.com, sebuah studi yang dimuat pada American Journal of Public Health mengungkapkan bahwa keterampilan sosial anak di masa kanak-kanak dan sekolah dasar akan menjadi bekal kesuksesan di masa dewasa. Lantas, apa saja ya keterampilan sosial yang perlu dimiliki sejak usia dini? Simak ulasan berikut, Moms.
Di usia 3-6 tahun, secara alami anak akan sulit berbagi apa yang disukainya dengan orang lain. Mereka bisa saja berbagi, jika hal itu sudah nggak lagi menarik baginya.
Namun di usia 7-8 tahun, anak akan mulai peduli dan bersedia jika diminta untuk berbagi. Saat mereka merasa puas dengan dirinya sendiri, mereka akan lebih mudah berbagi dengan orang lain.
Untuk itu, penting sekali membuat anak merasakan kenyamanan dan mengajarkan bagaimana seharusnya berbagi dengan orang lain.
Anak yang bisa bekerja sama dengan teman sebayanya menunjukkan keberhasilan anak saat bergaul dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Sejak masa kanak-kanak, sebaiknya anak mulai diajarkan untuk bekerja sama setidaknya dengan temannya di kelas.
Dalam kerja sama, diperlukan partisipasi, kontribusi dan tentunya saling menolong. Keterampilan kerja sama yang terbiasa dilakukan sejak dini, akan memudahkan anak untuk membangun hubungan di kemudian hari.
Bukan sekadar mendengar, tapi latihlah anak untuk menyimak dan memahami yang disampaikan oleh lawan bicaranya. Kemampuan mendengarkan yang baik akan membawa pada komunikasi yang sehat.
Kemampuan ini nantinya akan memudahkan anak saat menyerap materi dan berpikir secara kritis. Dengan demikian, kesuksesan akademis bisa diraih.
Mengikuti peraturan dan perintah adalah salah satu cara menghindarkan anak dari berbagai kesulitan yang mungkin terjadi di lingkungannya. Seorang anak yang tidak mampu mengikuti aturan dan perintah, bisa saja berkelakuan buruk di saat remaja.
Kadangkala, saking akrabnya dengan seseorang, anak jadi tidak memahami batasan ruang personal. Nah, hal ini penting untuk diajarkan Moms. Berilah pemahaman bahwa setiap orang memiliki privasi yang patut dihormati.
Mama bisa mencontohkan dengan cara sederhana, misalnya mengetuk pintu kamar sebelum masuk. Dengan pemahaman akan pentingnya privasi, anak akan lebih diterima di lingkungan sosialnya.
Ada beberapa anak yang mungkin malu atau memang sengaja mengalihkan pandangannya saat berbicara dengan orang lain. Nah, di sini Moms perlu menjelaskan bahwa kontak mata saat berkomunikasi itu sebenarnya penting.
Berilah pemahaman bahwa menatap mata sang lawan bicara merupakan tanda menghormati dan menyimak pembicaraan yang sedang berlangsung.
Yang tidak boleh terlupakan adalah mengajarkan anak untuk bersikap sopan santun. Ucapan 'maaf', 'tolong', dan 'terima kasih' adalah perilaku sopan santun paling dasar yang perlu ditanamkan sejak kecil.
Ajarkan juga untuk tertub dalam antrian, tidak bersendawa terlalu keras saat makan, serta mengucap 'permisi' jika lewat di depan orang yang lebih tua.
Perilaku sopan santun ini perlu diajarkan dan dicontohkan terus menerus, agar sang anak tidak lupa menerapkannya.
Keterampilan sosial ini perlu ditanamkan sejak dini dan dicontohkan terus menerus pada si kecil. Jangan sampai Mama hanya berteori, tapi tidak memberi teladan pada si buah hati.