© Romper.com
Bagi siapapun mempunyai bayi, baik anak, adik, ataupun keponaka, pasti akrab dengan gestur menjulurkan lidah alias melet-melet yang mereka lakukan.
Kalau antar orang dewasa saling menjulurkan lidah artinya saling ledek, pada bayi ternyata nggak berlaku serupa. Orang tua justru harus benar-benar memerhatikan saat bayi menjulur-julurkan lidah karena saat itu sebenarnya dia sedang berusaha menyampaikan sesuatu.
Dilansir dari Brights Side, inilah makna-makna di balik melet-meletnya seorang bayi.
Bayi punya reflek menyedot yang kuat. Menjulurkan lidah bisa jadi caranya untuk mengatakan bahwa " Ma, Pa, mau maem" .
Menjulurkan lidah biasanya dijadikan bayi sebagai tanda di awal sebelum menangis kalau permintaannya nggak kunjung dipenuhi. Biasanya gerakan melet ini akan disusul dengan tangan yang dimasukkan ke mulut.
Berbanding terbalik dengan tanda pertama, kalau si bayi menjulurkan lidahnya di saat sedang menyusu ASI atau disuapi bubur, bisa jadi itu adalah pertanda bahwa dia sudah kenyang dan nggak mau memasukkan minuman atau makanan lagi ke mulutnya.
Orang tua harus peka menangkap tanda ini karena bisa-bisa bayi muntah dan menangis kalau diteruskan.
Bayi punya kecenderungan untuk menirukan apa yang dia lihat. Kalau bayi sedang ada di kondisi sudah selesai makan dan tiba-tiba menjulur-julurkan lidah dengan ekspresi yang terlihat nakal, bisa jadi dia sedang mengajak orang tuanya bermain. Dia menjulurkan lidah mengikuti apa yang biasa orang dewasa lakukan waktu mengajaknya bermain.
Menurut beberapa ahli, bayi baru bisa diberi makanan padat waktu dia sudah berusia enam bulan. Beberapa bayi mungkin punya usia layak yang berbeda. Kalau bayi melet-melet saat orang tua menyuapkan makanan padat, ada kemungkinan dia masih kesulitan dan belum siap untuk mengunyahnya. Lebih baik hancurkan makanan tersebut kecil-kecil sebelum disuapkan atau sekalian beri dia makanan cair.
Berbeda dengan orang dewasa yang bisa dengan mudah mengeluarkan lendir di hidung, bayi masih belum punya kemampuan tersebut. Untuk mengeluarkan lendir di hidung, biasanya mereka akan memberi tanda seperti menangis atau menjulurkan lidah. Juluran lidah bisa terjadi karena bayi berusaha bernafas dengan menggunakan mulut.
Memang sulit berkomunikasi dengan bayi karena dia belum bisa mengungkapkan maksudnya dengan jelas.
Satu gerakan saja dari bayi bisa berarti banyak hal. Oleh karena itu, jadi kewajiban orang tua untuk lebih peka dengan keadaan. Cocokkan gerakan bayi dengan kondisi saat itu. Apakah dia sedang makan, sedang tidur, atau sedang sakit.
Jadi, kalau lihat bayi melet-melet, jangan langsung dikira dia ngeledek ya!
