© Unsplash.com/@hcalmeida
Saat memiliki adik ataupun seorang pastinya kamu nggak akan berhenti untuk melihat tingkah lakunya saat tertidur. Tentunya saat kamu berada di sampingnya, tapi biasanya saat bayi tertidur, ia akan menunjukkan senyum kecil ataupun tertawa. Kira-kira apa sih penyebab bayi tertawa saat tertidur?
Sebagian orangtua beranggapan bahwa bayi sedang di ajak bercanda oleh makhluk tak kasat mata, namun ternyata itu salah ya bun. Melansir dari berbagai sumber, hal tersebut di sebabkan oleh alasan-alasan mengapa bayi tertawa saat tidur seperti pada laman berikut.
Beberapa bayi mungkin akan tertawa beberapa bulan setelahnya, dan ini merupakan fenomena yang wajar. Tawa pertama biasanya muncul karena bayi melihat hal-hal yang ia sukai, seperti wajah orangtuanya atau mainan yang menggantung di atas tempat tidurnya. Bayi juga bisa tertawa ketika mendengar suaranya sendiri atau karena tertawa membuatnya merasa senang. Uniknya, penyebab bayi tertawa saat tidur belum diketahui secara pasti.
Sebelum usianya 8 minggu, senyuman bayi bukanlah senyum yang sesungguhnya. Ada beberapa pendapat yang menjelaskan penyebab tawa dalam tidur ini. Pendapat pertama adalah, karena bayi mengeluarkan gas dari mulutnya, sehingga ia tampak seperti tersenyum. Tapi pendapat ini tidak bisa dipastikan menjawab pertanyaan, mengapa bayi tertawa dalam tidur, karena terkadang bayi tertawa ketika mulutnya dalam kondisi agak menganga (terbuka).
Pendapat yang kedua menjelaskan, bahwa bayi juga mengalami fase tidur seperti orang dewasa yang disebut rapid eye movement (REM). REM ditandai dengan gerakan mata cepat diiringi gerak tubuh secara tidak sadar. Selama fase REM, laju pernapasan bayi menjadi tidak teratur dan bisa berhenti selama 5-10 detik. Tubuh bayi juga lebih sering mengalami gerakan refleks pada tangan, kaki, hingga wajah dan mulut. Sehingga, gerak refleks pada mulut membuat bayi seakan tersenyum dan tertawa saat tidur. Hal ini sejalan dengan penelitian dalam jurnal Nature and Science of Sleep.
Hal tersebut juga dibuktikan oleh ilmuwan Jepang dari University of the Sacred Heart dan Primate Research Institute of Kyoto University pada tahun 2004, yang memvideokan 6 bayi tidur berusia 4 hari hingga 87 hari. Pada penelitian tersebut, didapatkan seorang bayi perempuan tertawa pada usia 17 hari dan bayi lainnya tertawa 1 hingga 4 kali ketika berusia 1-2 bulan. Kiyobumi Kawakami dari Sacred Heart menyatakan penyebab tertawa tersebut mungkin karena emosi yang dialami bayi.
Wajar bagi seorang bayi untuk tertawa ketika tidur. Namun, pada beberapa kasus, tertawa ketika tidur dapat menandakan kondisi yang disebut kejang gelastik. Kejang gelastik adalah kejang singkat yang membuat bayi tertawa selama 10-20 detik. Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi berusia 10 bulan. kalau bayi kamu mengalami gejala ini setiap hari, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan penyebabnya. Mendiagnosis kejang gelastik pada bayi cukup sulit, dan tertawa saat tidur bukan satu-satunya tolok ukur untuk menentukan diagnosis.
Jadi, senyuman yang ditunjukkan si kecil bisa menjadi pertanda bahwa ia sedang bahagia. Bahkan, bayi yang buta sejak lahir ternyata juga dapat menebar senyum dan mengekspresikan dirinya lewat sentuhan atau suara yang dikenalinya. Kamu juga nggak perlu khawatir lagi, yang terpenting bayi kamu tetap tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya.