© Https://www.shutterstock.com/g/Patchananpro
Banyak orang tua yang senang ketika melihat bayinya tumbuh dengan gemuk karena terlihat begitu menggemaskan dan lucu. Terkadang, mereka juga beranggapan bahwa saat anak gemuk, itu tandanya si kecil makan dengan lahap dan tumbuh dengan baik.
Padahal, di balik itu bahaya obesitas pada bayi sedang mengintai. Bila si kecil berat badannya sudah jauh dari normal dan mengalami obesitas, maka akan mulai muncul masalah yang diakibatkan karena obesitas pada bayi ini.
Dilansir dari laman klikdokter.com, salah satu dampak negatif dari bayi yang mengalami obesitas ini adalah dia jadi berisiko tinggi mengalami obesitas setelah anak jadi dewasa nanti. Tentu ibu tak mau anak sampai alami hal tersebut, bukan?
Orang yang gemuk ini biasanya akan rentan dibully oleh teman-temannya saat dewasa. Selain itu, ada berbagai penyakit yang bisa diakibatkan karena obesitas ini seperti terkena diabetes, jantung, stroke, kanker, gangguan pernapasan, penyakit kandung empedu dan osteoatritis serta gout.
Sebelum semuanya terlambat, ada baiknya ibu berusaha melakukan pencegahan agar bayi tidak mengalami obesitas. Salah satunya yaitu dengan memantau pertumbuhan anak secara rutin ke dokter, memberikan ASI, mengatur pola makan si kecil dengan baik dan juga biarkan bayi bergerak secara aktif dengan pantauan dari ibu.
Dengan melakukan beberapa hal tersebut, ibu pun bisa menghindari dan mencegah anak agar tak sampai mengalami obesitas yang bisa berdampak ketika dia sudah dewasa nanti. Namun, bila anak sudah terlanjur mengalami obesitas, ibu pun juga bisa berusaha menurunkan berat badan anak sejak dini.
Caranya yaitu dengan segera membawa anak ke dokter spesialis anak. Dokter pun nanti akan menghitung berapa asupan kalori yang tepat untuk anak serta penjadwalan makan. Dengan pola makan yang tepat menurut saran dari dokter ini, anak pun nantinya akan berangsur turun berat badannya dan tidak mengalami obesitas lagi. Semoga ulasan ini membantu ya Mom.
