© Instagram.com/ramadhaniabakrie
Kehadiran anak di tengah keluarga tentu merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi setiap pasangan. Namun terkadang saat menjadi orang tua, kita nggak sadar dengan pertumbuhan anak sendiri.
Melihat mereka setiap hari membuat kita mungkin merasa bahwa waktu berjalan dengan begitu cepat. Secara tiba-tiba anak yang dulunya masih bayi dan bergantung pada kita-kita, sekarang justru sudah akan memasuki fase remaja.
Hal itu sepertinya juga dirasakan oleh Nia Ramadhani. Putri pertamanya yang bernama Mikhayla kini mulai beranjak remaja dan menghadapi banyak perubahan dalam hidupnya.
Dalam video yang diunggah di channel Youtube The Hermansyah A6, Ashanty mengobrol santai dengan Nia Ramadhani dan banyak membahas tentang perkembangan anak mereka. Pada kesempatan itu, Nia pun menceritakan bahwa anak pertamanya, Mikhayla, sudah mulai insecure atau nggak percaya diri dengan bentuk tubuh dan penampilannya. Mikhayla tahun ini telah genap berusia 8 tahun.
" Dia udah mulai insecure with her body. Dia uda mulai mikirin penampilan dong," kata Nia pada Ashanty.
Dilansir dari Psychology Today, biasanya anak mulai sadar dengan penampilannya di usia 7 tahun. Pada usia ini anak sudah punya kemampuan untuk membuat evaluasi diri melalui perbandingan sosial.
Beberapa anak mungkin sangat percaya diri dan melakukan evaluasi diri dengan positif. Namun ada yang cenderung mulai nggak percaya diri dengan bentuk tubuh atau penampilan mereka.
Sementara itu standar kecantikan di masyarakat masih mempengaruhi pikiran sebagian besar orang. Apalagi jika hal itu menerpa pikiran anak-anak yang masih belum bisa memilah dengan baik informasi yang mereka terima.
Dilansir dari Scary Mommy, berdasarkan data yang diungkapkan National Eating Disorders Association, 69% gadis berusia sekolah dasar yang membaca majalah mengatakan bahwa isi majalah mempengaruhi pemikiran mereka tentang tubuh sempurna. Bahkan sebanyak 47% dari para gadis itu juga setuju bahwa gambar di majalah membuat mereka ingin menurunkan berat badan.
Makanya sebagai orang tua, kita harus mengajarkan pada anak betapa bahayanya body shaming. Menghina fisik seseorang bisa benar-benar menghancurkan kehidupan mereka.
Nggak cuma anak perempuan, anak laki-laki juga harus diajarkan cara menghargai bentuk tubuh sendiri dan orang lain. Dengan begitu nggak akan ada lagi anak-anak yang akan menjadi pelaku maupun korban body shaming.
Mengajarkan anak bahwa bentuk tubuh mereka nggak akan mengurangi kenyataan bahwa mereka berharga juga perlu dilakukan. Hal ini bisa membantu anak mencintai tubuhnya sendiri.
Kita harus berusaha untuk membuat anak merasa nyaman dengan bentuk tubuhnya sendiri. Sebagai orang tua, hal ini bisa dilakukan dengan memberikan seluruh cinta dan perhatian untuknya.
Semoga informasi ini bisa membantu ya!