© Freepik.com
orang dewasa, media sosial juga memiliki dampak yang luar biasa. Memang membingungkan, tapi media sosial dewasa ini menjadi bagian penting untuk kehidupan umat manusia.
Sekecil apapun pengaruh media, mengajarkan anak-anak menjadi konsumen sosial yang kritis sebaiknya dilakukan sejak dini. Mungkin Moms juga bertanya-tanya, sebenarnya bisa nggak sih kalau anak-anak menjadi pengguna media sosial yang kritis?
Sangat bisa. Moms bisa mengajarkan anak-anak untuk menjadi konsumen media sosial yang kritis dengan beberapa cara berikut ini.
Dilansir dari verywellfamily.com, mengjarkan anak-anak tentang literasi media itu bisa dimulai sejak dini. Tidak perlu menunggu anak-anak memasuki usia remaja saat mereka sudah masuk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Moms, bisa mengajarkan buah hati untuk mulai belajar tentang literasi media lebih awal pada usia yang lebih muda.
Seperti yang dilaporkan oleh Pew Research Center, tahap awal untuk mengajarkan literasi media pada anak itu bisa dimulai dari dasar-dasarnya. Moms bisa menunjukkan fantasi tentang perbedaan antara kenyataan dan fantasi yang bisa membangun ketrampilan literasi di masa depan.
Seiring bertambahnya usia, anak-anak akan mulai menyadari bahwa yang mereka lihat di sosial media hanyalah sorotan yang dikuratori dalam kehidupan seseorang.
Moms bisa memulai dengan mencari dan memperhatikan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari yang dapat digunakan untuk membuka percakapan dengan anak-anak tentang sosial media. Seperti missinformasi dalam pemberitaan media, unggahan tokoh publik, atau konten video di TikTok dan YouTube tanpa fakta pendukung.
Dengan begitu, Moms bisa memulai pembicaraan dengan meriset terlebih dahulu untuk melihat apa yang bisa Moms pelajari. Buat anak-anak berpikir tentang fakta bahwa berita apa pun bisa menipu.
Moms harus paham betul bagaimana literasi media itu penting bagi anak-anak untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan media dengan cara yang sehat dan sebagian dari itu berarti menyadari apa yang mereka posting dan mengapa.
Hampir setiap orang tua menyadari akan pentingnya hidup dan menghabiskan waktu bersama dengan anak-anaknya. Seperti membaca buku bersama, melihat gambar tertentu, membicarakan hal-hal yang ingin mereka katakan, hingga bercerita mengenai pengalamalaman termasuk fenomena yang sedang terjadi dan ramai dibicarakan media.
Daripada memberikan anak-anak gadget dengan begitu saja, akan lebih baik jika Moms menghabiskan waktu dengan scroll sosial media bersama anak-anak. Dengan menghabiskan waktu bersama, Moms tentu bisa melihat sendiri apa sih yang sedang anak-anak lihat dan lakukan setelahnya.
Moms bisa mengajukan pertanyaan kepada anak-anak tentang apa yang mereka pikiran dan bagaimana unggahan dalam media tersebut bisa mempengaruhi mereka.
Seiring bertambahnya usia, Moms tentu harus lebih intensif untuk membantuk anak-anak mengidentifikasi berita yang beredar. Moms bisa membantu anak-anak untuk mencari sumber media yang repat tanpa hoax dan unsur sara yang akan mempengaruhi psikologi buah hati.
Anak-anak belajar banyak tentang literasi media dari menonton orang tua mereka. Tunjukkan pada mereka bahwa Moms juga peduli dan tertarik untuk mencari informasi faktual. Selain itu, Moms juga dapat menjadi contoh bagi mereka apa artinya mempertanyakan sesuatu tanpa bersikap tidak hormat kepada orang lain atau menjadi letih dengan berita tersebut.
Ajaklah anak-anak Moms untuk menjelajahi suatu topik dengan atau untuk meneliti sesuatu yang Moms pertanyakan. Duduk dan lihatlah sumber informasi yang memiliki reputasi baik secara online. Tunjukkan pada mereka cara meneliti sesuatu dengan mengidentifikasi sumber mana yang dapat mereka percayai dan mana yang harus diabaikan.
