© Shutterstock.com
Salah satu ketakutan orang tua dari pesatnya perkembangan internet adalah konten pornografi. Rasanya konten pornografi selalu punya cara untuk menarik perhatian anak dan kemudian mengaksesnya.
Kita tentu khawatir bahwa anak akan terpapar konten pornografi sebelum mereka benar-benar memahami hal tersebut. Untuk itu, penting untuk membekali anak dengan pengetahuan akan bahayanya sebelum mereka terpapar konten tersebut.
Namun sayangnya masih banyak orang tua yang menganggap pembahasan tentang pornografi ini adalah hal yang tabu. Justru pemikiran seperti ini akan membuat anak kurang mengerti tentang bahaya dari pornografi.
Untuk itu, dilansir dari Verywellfamily.com, berikut beberapa cara membicarakan bahaya pornografi dengan anak.
Saat kita membicarakan seks dengan anak, gunakan istilah yang benar untuk bagian tubuh. Jelaskan secara langsung apa saya yang tercakup dalam hubungan seksual.
Mungkin akan timbul pertanyaan atau ungkapan keterkejutan dan rasa jijik dari anak. Namun kita harus membantu mereka memahami bahwa perasaan itu normal dan menjawab pertanyaan mereka dengan jujur.
Banyak gambar pornografi yang tersebar di internet dan membuat anak merasa takut atau nggak nyaman. Katakan pada anak bahwa mereka bisa menemui kita saat menemukan gambar-gambar pornografi.
Anak juga perlu merasa nyaman untuk memberi tahu kita tentang hal aneh yang dia temukan di internet. Keterbukaan ini akan membuat kita lebih mudah menjaga anak dari paparan konten pornografi.
Mendudukkan anak dalam pembicaraan yang terlalu serius bukan cara terbaik untuk memulai diskusi. Semakin santai pembicaraan yang kita lakukan maka akan semakin baik.
Bangun obrolan yang santai dan mengalir dengan anak di momen-momen yang tepat. Remaja biasanya cenderung lebih mau terbuka dalam percakapan biasa yang rutin dilakukan.
Kita perlu membuat anak merasa bahwa dirinya nggak akan dihakimi dalam pembicaraan ini. Kita nggak boleh menuduh mereka melihat konten pornografi dan langsung memperingatkan tentang hukuman jika dia melakukannya.
Jika kita melakukan pendekatan dengan menggunakan hukuman maka rasa takut akan tumbuh dalam diri anak. Mereka nggak akan mau terlibat dalam diskusi bersama kita.
Semoga informasi ini bisa membantu ya, Moms!