© Shutterstock.com/GP PIXSTOCK
Setiap orangua pasti memiliki cara mendidik anak yang berbeda-beda, ada yang lebih sabar tapi ada pula yang cenderung marah-marah bahkan melibatkan kekerasan, hal ini tentunya disebabkan setiap anak memiliki karakteristik, kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Namun, salah-salah pilih cara mendidik anak yang keliru justru bisa membuat anak semakin membangkang dan kabur dari tanggung jawab. Sehingga, daripada menggunakan kekerasan, lebih baik pakai cara yang lebih halus, tapi fokus untuk mendisiplinkan anak.
Nah, penasaran kan bagaimana cara mendidik anak yang nakal dan membangkang agar menjadi anak yang baik? Langsung saja simak ulasan berikut ini yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Memiliki seorang anak tentu saja memberikan kebahagian tersendiri bagi orangtua. Selain itu, memiliki anak pun juga harus tahu bagaimana mendidik anak agar sang buah hati tidak salah arah saat dewasa, salah satunya ialah seperti yang diajarkan dalam Islam.
Oleh karena itu, berikut cara mendidik anak menurut Islam yang bisa kamu terapkan untuk si kecil.
Ilmu tauhid atau ilmu tentang ketuhanan dan akidah (keimanan) sangat penting untuk diajarkan pada anak sejak dini. Bahkan, Rasulullah SAW juga mengajarkan anak-anaknya untuk mengucap kalimat syahadat, Lailaha illaallah sebanyak 7 kali.
Sehingga, dengan menerapkan kalimat ini, maka diharapkan sang anak pun bisa menanamkan rasa cintanya kepada Allah SWT dan juga Nabi Muhammad SAW.
Cara mendidik anak menurut Islam yang perlu dipahami orangtua ialah ajarkan mereka sholat sejak dini meskipun tak selalu melaksanakannya dengan khusuk dan penuh.
Selain salat, cara mendidik anak menurut Islam ialah dengan mengajarkan anak untuk melakukan rukun islam ketiga, yakni puasa. Kamu bisa mengajarkan si kecil berpuasa setengah hari terlebih dahulu, dan kalau ia sudah mampu, biasakan untuk berpuasa hingga waktu berbuka.
Anak merupakan hadiah terindah dari Tuhan kepada pasangan suami istri. Sehingga, tak ingin rasanya melewatkan waktu sedetik pun untuk melihat tumbuh kembang anak.
Selain itu, sebagai orangtua bukan hanya untuk merawat atau membesarkan sang anak, tetapi juga mendidiknya dengan baik, agar bisa menjadi anak yang pintar, berakhlak baik, dan bermanfaat bagi banyak orang.
Untuk itu, berikut cara mendidik anak yang baik, yang perlu dipahami orangtua, diantaranya:
Cara mendidik anak yang pertama ialah dengan menunjukkan contoh yang baik. Memang tidak ada orangtua sempurna, tapi sudah tugasnya untuk memberikan contoh yang baik pada anak di kehidupan sehari-hari.
Jadi, kalau kamu ingin anak bertutur kata yang lembut dan baik serta bersikap sopan, maka kamu juga harus selalu bersikap yang sama untuk dijadikan sebagai panutan.
Cara mendidik anak yang baik memang perlu membiasakan diri agar mendengarkan apa pun perkataan anak. Sehingga dengan menunjukkan sikap mau mendengar keluhan mereka, hal ini akan membuat anak mendengar perintah kamu. Selain itu, mendengarkan anak juga akan membuatnya terbiasa mengemukakan pendapatnya lho, Moms.
Selain menjadi pendengar yang baik untuk anak, orangtua juga harus tahu kapan dan penyebab si kecil sedang merasa kesal atau marah terhadap sesuatu. Jadi, kalau kamu memberi perintah atau mengajarkan anak sesuatu jangan diwaktu-waktu tersebut ya.
Sebab, kalau anak sedang marah, coba berikan waktu untuknya tenang dan biarkan ia menjelaskan apa yang menyebabkannya marah. Barulah anak merasa tenang dan kamu bisa berbicara padanya.
Cara mendidik anak yang terakhir ialah berilah apresiasi dan pujian kalau anak berhasil melakukan sesuatu atau mengikuti apa yang kamu minta dengan baik. Dengan begitu, anak akan merasa lebih bersemangat dan termotivasi lho, Moms.
Mungkin bagi sebagian orangtua menganggap bahwa mendidik anak laki-laki merupakan sesuatu yang lebih tertantang dibandingkan anak perempuan. Tapi, kamu nggak usah bingung, berikut cara mendidik anak laki-laki agar tumbuh menjadi pribadi yang baik, diantaranya:
Menurut buku Raising Boys, Steve Biddulph, membagi cara mendidik anak laki-laki dalam tiga tahapan usia, yakni usia 0-6 tahun, anak laki-laki membutuhkan banyak perhatian dan kasih sayang supaya mereka bisa belajar menyayangi.
Selanjutnya, di usia enam tahun, anak laki-laki mulai menunjukkan ketertarikan pada maskulinitas dan hal-hal berbau pria. Hal inilah, saatnya ayah mengambil alih peran ibu sebagai pendidik utama.
Lalu, sekitar umur 14 tahun anak laki-laki membutuhkan mentor, yaitu orang dewasa lain untuk membantu mereka untuk “ pindah” dari dunia kanak-kanak ke dunia yang lebih besar.
Sebenarnya, cara mendidik anak laki-laki tidak jauh berbeda dengan perempuan, hanya saja pendekatannya yang lebih berbeda. Sebab, budaya dan lingkungan memiliki andil dalam membentuk pola pikir yang memposisikan pria lebih tinggi daripada wanita.
Sehingga, salah satu caranya ialah dengan mengajarkan mereka untuk jangan pernah memukul, bersikap kasar, menyakiti, dan tidak hormat pada perempuan yang diawali dari ibu dan saudaranya sendiri.
Pernah dengar kan kalau orangtua jaman dahulu mengatakan, " Anak laki-laki kok cengeng?" yaps, itu merupakan bagian dari cara mendidik anak laki-laki supaya tangguh.
Namun, dampak yang dialami anak laki-laki pun akan sering memendam kesedihannya. Sehingga, sebagai orangtua berperan untuk membantu anak mengungkapkan perasaan mereka.
Hal ini akan membantu mengurangi kemungkinan munculnya ledakan emosi serta membuat mereka memahami perasaannya dengan cara meniru perilaku pria di keluarga dalam mengungkapkan emosi.
Saat membesarkan seorang anak, ada beberapa sifat yang bisa terlihat ya, Moms. Salah satunya ialah sifat keras kepala. Menghadapi anak keras kepala memang tidak mudah untuk setiap orangtua, sehingga tidak sedikit orangtua meluapkan emosinya dengan marah-marah dan menyerah dengan sikap tantrum si kecil.
Padahal, cara mendidik anak yang keras kepala paling ampuh ialah bukan dengan marah-marah atau membentak anak, tetapi justru dengan memberikan perhatian secara penuh. Bagaimana caranya? berikut rangkaiannya.
Komunikasi dengan anak merupakan hal terpenting dalam menghadapi sikap keras kepalanya. Sehingga kalau kamu pengin si kecil mendengarkan kamu, maka kamu pun harus mau mendengarkannya terlebih dahulu. Sebab, anak keras kepala cenderung memiliki pendapat yang kuat dan senang berdebat demi keinginannya terpenuhi.
Salah satu cara mendidik anak yang gak boleh kamu lewatkan ialah jangan memaksakan keinginan pada anak, terutama pada hal yang tidak mereka sukai, karena anak dengan sifat keras kepala cenderung akan memberontak.
Oleh sebab itu, sebaiknya hindari kebiasaan suka memaksa anak ya, Moms. Sebaliknya, kalau kamu ingin anak mendengarkan dan mengikuti nasihatmu, maka lakukan pendekatan secara perlahan.
Memberitahu seorang anak yang keras kepala dengan mendikte tentu akan membuat mereka semakin memberontak. Sehingga, tawarkan saja kepada mereka pilihan untuk melakukan sesuatu, sebab hal ini membuat mereka merasa seolah-olah memiliki kendali.
Selain itu, anak pun akan lebih menghargai adanya pilihan atau alternatif dari orangtua secara mandiri untuk memutuskan apa yang ingin mereka lakukan.
4. Hadapi dengan Tenang
Kunci utama cara mendidik anak yang keras kepala ialah orangtua harus bersikap tenang dan sabar. Sebab kalau tidak, sikapmu yang cenderung marah-marah atau membentak justru akan membuat anak semakin melawan.
Perlu diingat, sekeras apapun sikap anak, percayalah bahwa kamu akan mampu mengatasinya dengan sikap tenang. Dengan demikian, anak keras kepala kelak berubah menjadi anak yang lebih disiplin dan penurut.
Itulah cara mendidik anak yang bisa dilakukan oleh orangtua agar tidak menjadi anak yang membangkan. Semoga bermanfaat!