© Cadence-education.com - Scarymommy.com
Para orang tua pasti akrab dengan situasi ketika anak mendadak menangis meraung-raung seolah tanpa kontrol. Belum lagi jika ditambah dengan gerakan tubuh seperti menendang atau memukul. Pokoknya terdengar sangat bising dan terlihat kacau.
Keadaan anak seperti itu biasa disebut sebagai tantrum. Tantrum adalah sebuah ledakan emosi yang tidak terkontrol pada anak. Saat tantrum, anak memang akan cenderung menyalurkan emosinya lewat tangisan, teriakan, tendangan, pukulan, serta usaha untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Normalnya, anak akan mengalami tantrum di rentang usia 2-4 tahun. Namun, ada kemungkinan anak tetap tantrum setelah usianya makin bertambah. Kemungkinan hal itu bisa terjadi karena ada ketidak matangan pada kontrol emosi anak yang perlu disembuhkan lewat terapi.
Content creator sekaligus behavioral therapist, Rezki Achyana, memaparkan sebuah patokan untuk mendeteksi penyebab tantrum pada anak. Ia menjelaskan penyebab anak mengalami tantrum adalah SATE.
Bukan, bukan sate makanan. SATE yang dimaksud merupakan singkatan dari empat huruf yang jika dipaparkan akan dapat menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak tantrum.
Pada poin ini, ada kemungkinan anak membutuhkan stimulan berupa sentuhan di beberapa bagian tubuh. Sentuhan tersebut bisa berupa pelukan, belaian, atau ciuman.
A adalah attention/perhatian
Hal ini menjelaskan tentang anak yang berteriak menangis meraung-raung, kemungkinan karena sedang mencari perhatian dari orang tua atau sosok lain yang ada di ruangan.
Di sini, tantrum muncul karena adanya keinginan anak terhadap sesuatu yang berwujud atau berupa objek, seperti makanan atau mainan.
E adalah escape/kabur
Di situasi ini, anak tidak bisa mengontrol emosi karena keinginan untuk kabur dari situasi yang sedang dihadapi.
SATE inilah yang menjadi pedoman untuk orang tua agar dapat memahami, apa yang sebenarnya diinginkan anak ketika sedang tantrum?
Setelah mengetahui SATE sebagai faktor-faktor penyebab anak tantrum, orang tua juga perlu membekali diri dengan cara-cara meng-handle anak yang sedang tantrum. Rezki Achyana memaparkan lima langkah penanganan tantrum anak, yaitu:
Dengan begini, semoga ke depannya para orang tua bisa lebih tenang dalam menghadapi anak yang sedang tantrum. Semangat Diazens, semangat Moms and Dads!