© 2019 Https://www.diadona.id / @ Practicalparenting
Biasanya kamu mengajak si kecil berbicara ketika menggendongnya, bernyanyi, dan juga menirukan suaranya ketika dia berusaha untuk bicara. Ini sangat menyenangkan, bahkan ini sangat penting untuk perkembanganya.
Otak muda si kecil menyerap suara, nada dan bahasa yang akan ia gunakan untuk mengucapkan kata-kata pertamanya. Kamu akan berperan besar dalam hal ini. Anak yang sering berkomunikasi dengan orang tuanya akan membentuk bahasa dan keterampilan berbicara lebih kuat daripada anak yang tidak melakukannya.
Cara terbaik berbicara dengan si kecil adalah dengan cara alami yaitu bernyanyi dan berbicara. Hal ini dapat memicu perkembangan bahasa anak.
Bayi cenderung memberi lebih banyak perhatian dan merespon lebih banyak daripada percakapan orang dewasa normal. Nada yang dilebih-lebihkan dan nada yang dimainkan akan mempengaruhi pikiran si kecil.
Delapan puluh persen dari perkembangan fisik otaknya terjadi selama 3 tahun pertamanya. Ketika otaknya semakin besar, itu juga membentuk koneksi yang dibutuhkannya untuk berpikir, belajar, dan memproses informasi. Koneksi ini, yang disebut sinapsis. Terbentuk pada kecepatan super cepat, sekitar 700 per detik dalam beberapa tahun pertama.
Berbicara kepada bayi akan menyalakan sinapsis penting di bagian otaknya yang menyimpan memori bahasa. Semakin banyak kata-kata yang didengarnya, semakin kuat koneksi mental yang didapat. Proses itu dapat memperkuat keterampilan bahasa masa depan anak dan keseluruhan kemampuannya untuk belajar.
Bayi yang terus diajak bicara akan lebih banyak kata pada usia dua tahun daripada teman sebayanya.
1. Sering berbicara dengannya. Orang tua yang banyak bicara cenderung memiliki anak yang juga banyak bicara.
2. Dapatkan waktu sendiri atau berdua saja berasama bayi kamu. Berbicara dengan bayi sangat efektif bila dilakukan satu orang tua tanpa ada orang lain atau anak-anak disekitarnya.
3. Ketika bayi mencoba berbicara, jangan menyela atau memalingkan muka. Dia perlu tahu kamu peduli atau nggak.
4. Lihatlah matanya. Dia akan merespon lebih baik saat berbicara ketika menatap kamu.
5. Batasi dia melihat TV. Terlalu banyak dapat menghambat pertumbuhan bahasa. Selain itu, berbicara secara langsung lebih baik daripada mendengar suara dari TV
6. Beberapa orang dewasa lain juga ada kalanya perlu terlibat. Bayi perlu mendengar bunyi kata-kata dalam percakapan sehari-hari.
Seiring perkembangan dan kedewasaan anak, demikian juga cara kamu berkomunikasi dengannya.
Bayi berkomunikasi dengan berdoak, mengeluarkan suara berdeguk dan menangis. Dia juga mendengarkan kamu. Dia akan tersenyum, menggerakan lengan dan kakinya ketika anda berbicara denganya dengan cara tertentu.
1. Bicaralah, bernyanyi, bergembira, mengoceh, dan menggodanya.
2. Ceritakan aktivitas kamu, ketika mandi, bermain, katakan padanya apa yang kamu lihat dan apa yang dia lihat.
3. Ceritakan gambar-gambar yang kamu lihat padanya.
4. Tersenyum dan tunjukan ekspresi ceria ketika dia mengeluarkan suara dan tersenyum.
5. Sekitar 2 bulan, bayi mulai mengeluarkan bunyi vokal. Meniru suara-suara dan berusaha menirukan kata.
6. Ketika dia membuat suara, kamu harus membuat suara juga, dan kemudian menunggu dia merespon. Ini akan mengajarinya berbicara.
Si kecil akan mulai mencoba menirukan suara yang didengarnya. Kamu akan melihatnya berusaha menirukan nada dan suara yang didengarnya. Dia bahkan mungkin menaikkan atau menurunkan suaranya ketika mencoba menekspresikan perasaannya.
1. Gunakan suara yang dia buat untuk mendorong kata-kata. Jika dia mengeluarkan suara " bah," kamu bisa mengatakan botol, atau buk.
2. Luaskan percakapan. Saat bicara, bicaralah secara perlahan dan mulailah menekankan kata-kata tertentu. Misalnya, ketika dia memegang bola, kamu bisa menekankan pada kata " Bola" tunggulah respon darinya.
3. Perkenalkan bayi ke berbagai benda. Ketika dia melihat sesuatu, tunjukan dan katakan nama benda itu secara perlahan.
5. Bacakan untuk si kecil buku dan majalah bergambar yang berwarna-warni. Beri nama gambar yang kamu lihat sehingga si kecil ikut mengoceh bersama saat kamu membaca.
Dia mulai memahami kata-kata tertentu dan mengatakan " mama" atau " papa" . Pada saat berumur setahun, dia akan mengerti perintah tertentu seperti " dhadha" ,
" salim" , atau pun " makan" /" maem" .
1. Terus bicara tentang apa yang kamu dan bayi kamu lakukan, lihat, atau tunjuk. Jika dia menunjuk ke mobil, katakan itu mobil. Pelan-pelan si kecil akan menirukan.
2. Sebutkan hampir setiap benda yang bersentuhan dengannya. Entah itu mainan, sendok, susu, botol, gelas, dan lain-lain. Tunjukan juga bagian-bagian tubuh, misalnya menunjuka tangan, hidung, atau anggota badan lain.
3. Bantu si kecil mengungkapkan kata-kata tentang apa yang ia rasakan.
4. Gunakan pernyataan positif untuk mengarahkan perilakunya. Jangan pernah mengatakan " Jangan" misalnya " jangan berdiri!" namun gunakan lebih ke kata " Waktunya duduk" .
5. Bila perlu menghentikan anak dari melakukan sesuatu, kamu bisa mengatakan " tidak" tanpa berteriak.
6. Nyanyikan lagu yang menyenangkan dan bisa menggerakan motorik mereka.
7 Bayi di usia ini akan mulai menirukan apa yang mereka dengar. Sehingga mungkin mereka ingin mendengar lagi apa yang kamu katakan.
Semua anak belajar untuk berkomunikasi dengan langkah mereka sendiri. Jangan khawatir terlalu banyak jika bayi lambat dalam berbicara. Namun jika kamu ragu, kamu bisa konsultasikan pada dokter.