© Freepik
Setiap hubungan pasti mempunyai waktu pasang surutnya. Terdapat harmonis dan penuh kasih sayang. Menjadi hal yang wajar jika beberapa waktu mengalami pertengkaran kecil. Namun, terdapat beberapa hal yang harus tetap diperhatikan, khususnya jika terdapat masalah serius, dapat munculnya tanda bahwa rumah tangga sudah tidak bisa dipertahankan lagi.
Perlu adanya penyelesaian antara keduanya bila terjadi masalah. Bersikap juju rdan terbuka serta hormat kepada pasangan merupakan hal yang harus dilakukan. Namun jika hal tersebut susah dilakukan, apalagi hal tersebut, maka kamu perlu memperhatikan beberapa ciri-ciri rumah tangga yang tidak bisa dipertahankan lagi, yaitu sebagai berikut!
© Freepik
Faktanya, hal yang lumrah jika pertengkaran sesekali terjadi dalam suatu hubungan. Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang aktif berdebat akan lebih mungkin memiliki hubungan yang bahagia dari pada pasangan yang menyembunyikan suatu hal, tidak jujur dan tidak terbuka terhadap pasangannya.
Namun jika pertengkaran yang terjadi merupakan masalah yang sama terus menerus dan terjadi berulang kali, itu bukanlah hal pertanda baik. Pasalnya, jika masalah tersebut terulang atau terbahas kembali, dapat disimpulkan bahwa masalah tersebut sebelumnya belum selesai. Atau bahkan salah satu dari pihak belum merasa lega akan masalah tersebut.
Jika hal tersebut terjadi, maka dimungkinkan akan menghindari satu sama lain karena takut memicu pertengkaran lain. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan emosi negatif dan membuat hubungan semakin tegang.
© Freepik
Ketidakadaan pertengkaran dalam suatu hubungan juga dapat menunjukkan adanya masalah yang mendasar. Meskipun konflik yang terus-menerus tidak diinginkan, kurangnya interaksi konstruktif dan debat bisa menjadi tanda bahwa pasangan telah kehilangan minat untuk berinvestasi dalam hubungan.
Pada dasarnya, ketika tidak ada pertengkaran, itu bisa menjadi pertanda bahwa ada ketidakpedulian dalam hubungan. Keheningan yang terjadi bukanlah tanda kedamaian, melainkan bisa jadi merupakan akibat dari kehilangan komunikasi dan keintiman yang telah lama terabaikan.
Ketidakadaan pertengkaran juga bisa menunjukkan bahwa satu atau kedua pasangan telah mencapai titik di mana mereka merasa tidak lagi ada hal yang perlu diperjuangkan dalam hubungan. Kegagalan untuk mengekspresikan ketidaksetujuan atau kebutuhan bisa berakibat pada penurunan kualitas hubungan dan akhirnya mengarah pada keputusan untuk menyerah.
Jika pasangan tidak lagi merasa perlu untuk menghadapi masalah atau mencoba memperbaiki hubungan bahkan menghindari topik sensitif atau mengabaikan masalah yang belum terselesaikan, maka risiko untuk kehilangan cinta dan koneksi emosional semakin besar. Mereka tidak peduli lagi atau kehilangan minat untuk memperbaiki hubungan mereka.
© Freepik
Dalam sebuah hubungan rumah tangga yang sehat, keintiman fisik menjadi salah satu ekspresi dari cinta dan kedekatan antara pasangan. Walaupun frekuensi hubungan intim bisa bervariasi antara pasangan satu dengan yang lainnya, namun rata-rata, pasangan yang merasa bahagia dengan hubungan mereka akan melakukan hubungan intim sekitar seminggu sekali.
Tentu saja, terdapat pengecualian dimana tidak melakukan hubungan intim bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan fisik yang tidak memungkinkan, seperti sakit atau kelelahan yang ekstrem. Namun, jika pasangan tidak memenuhi kebutuhan biologisnya satu sama lain selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, itu bisa menjadi pertanda adanya masalah yang lebih dalam dalam hubungan tersebut.
Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah kurangnya kedekatan emosional antara pasangan dalam hal keintiman dan romansa. Keintiman tidak hanya tentang tindakan fisik, tetapi juga tentang koneksi emosional dan perhatian yang saling diberikan satu sama lain. Ketika kurangnya interaksi emosional dalam hubungan, hal ini dapat menghambat hasrat untuk berbagi keintiman fisik dengan pasangan.
© Freepik
Dalam sebuah hubungan yang sehat dan berkelanjutan, keterbukaan, komunikasi, dan kejujuran menjadi landasan yang sangat penting. Sementara memiliki sedikit rahasia pribadi mungkin terasa wajar, namun jika seseorang sengaja menyembunyikan banyak hal dari pasangannya, hal itu bisa menjadi sebuah masalah serius.
Rahasia yang disembunyikan dalam sebuah hubungan bisa menjadi penyebab munculnya ketidakpercayaan dan ketidakamanan. Pasangan yang merasa bahwa mereka tidak sepenuhnya mengenal satu sama lain akan sulit untuk merasa nyaman dan percaya dalam hubungan tersebut.
Ketika seseorang memilih untuk menyimpan terlalu banyak rahasia dari pasangannya, itu bisa menimbulkan ketegangan dan ketidakseimbangan dalam hubungan. Pasangan yang merasa dikhianati atau tidak dihormati karena rahasia yang disembunyikan mungkin merasa terpukul secara emosional dan meragukan keseluruhan kejujuran hubungan mereka.
© Freepik
Perselingkuhan atau ketidaksetiaan jelas membuat hubungan yang sudah lama dibangun akan rusak. Hal yang normal jika kamu mengalami ketertarikan dengan seseorang selain pasangan. Namun, yang tidak baik adalah jika kamu tidak membatasi pikiranmu mengenai orang tersebut. Apalagi jika kamu mewajarkan dan melanjutkan hubungan dengan orang tersebut dengan suatu tindakan, maka kamu jelas telah kehilangan sesuatu dalam hubunganmu.
Ketika seseorang mulai menyalahgunakan kepercayaan pasangannya dengan berselingkuh, itu bukan hanya mengkhianati hubungan, tetapi juga merusak kepercayaan yang telah dibangun selama ini. Ketidaksetiaan merupakan salah satu bentuk penghancuran hubungan yang paling menyakitkan.
Terkadang, perselingkuhan terjadi karena kurangnya komunikasi dan pemahaman antara pasangan. Namun, hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan tindakan yang merugikan pasangan. Dalam sebuah hubungan, kepercayaan dan kesetiaan sangatlah penting. Tanpa keduanya, hubungan tidak akan bisa bertahan dalam jangka panjang.
© Freepik
Adanya kekerasan dalam rumah tangga merupakan salah satu ciri rumah tangga yang tak lagi bisa dipertahankan. Apapun alasannya, kekerasan secara fisik maupun emosional tak dapat dibenarkan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam berhubungan.
Kekerasan dalam rumah tangga dapat merusak kepercayaan, menghancurkan harga diri, dan berdampak negatif pada kesejahteraan fisik dan mental seluruh anggota keluarga. Terdapat beberapa tanda kekerasan dalam hubungan, yaitu berselingkuh dengan menjadikan pasangannya sebagai alasan, menghina, mengancam, mengkritik terus-menerus, serta kekerasan fisik dan emosional secara langsung.
Namun, tidak semua tanda kekerasan dalam hubungan tampak jelas. Beberapa tanda mungkin tersembunyi dan sulit dikenali, seperti kontrol berlebihan, isolasi dari keluarga dan teman, atau manipulasi psikologis. Penting untuk tetap waspada terhadap segala bentuk perilaku yang merugikan dan tidak sehat dalam hubungan, serta segera mencari bantuan jika mengalami tanda-tanda kekerasan.
© Freepik
Setiap individu jelas membutuhkan me time masing-masing. Menghabiskan waktu untuk diri sendiri dengan sekedar beristirahat atau memanjakan diri adalah bagian penting dari menjaga keseimbangan mental dan emosional.
Namun yang perlu dipertanyakan adalah jika tidak lagi melihat pasangan yang menghabiskan waktu berdua. Menghabiskan waktu bersama merupakan hal yang penting, karena didalamnya merupakan proses saling terhubung dan komunikasi yang memperkuat hubungan. Saat pasangan tidak lagi meluangkan waktu untuk berdua, itu bisa menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang kurang dalam hubungan.
Menghabiskan waktu bersama bukan hanya tentang melakukan aktivitas bersama, tetapi juga tentang menciptakan momen-momen kualitas yang memperdalam ikatan emosional. Saat pasangan mulai mengabaikan pentingnya waktu bersama, itu bisa menandakan bahwa keintiman dalam hubungan telah mulai memudar. Ketika pasangan tidak lagi merasa tertarik atau bersemangat untuk menghabiskan waktu bersama, itu bisa menjadi pertanda bahwa ada masalah yang perlu diatasi.
Perlu diwaspadai jika pasangan tidak menghabiskan waktu untuk berdua. Karena, meskipun setiap individu memiliki kebutuhan untuk me time, keberadaan waktu bersama masih sangat penting untuk memperkuat ikatan dalam hubungan. Dengan adanya ciri-ciri tersebut, hubunganmu termasuk tanda pernikahan yang sudah tidak bisa dipertahankan.
Editor: Najwa Al Rasyidah