©shutterstock.com/MDV Edwards
“Aku nggak boleh keluar malam nih, ortu aku strict parent,”
Sebenernya apa sih yang dimaksud dengan strict parent itu dan apakah gaya parenting tersebut efektif untuk si kecil?
Pola asuh strict parents merupakan gaya parenting dengan tuntutan tinggi, tetapi tanpa memberikan banyak dukungan. Di antara empat jenis pola asuh, strict parent berada dalam jenis authoritarian style atau gaya otoriter.
Jadi nih terdapat empat jenis pola asuh di antaranya :
Pola asuh otoriter di mana para strict parent berada, umumnya memberikan hasil yang baik untuk anak. Sayangnya, orang tua yang tegas juga cenderung keras. Mereka juga bisa saja bersikap dingin, nggak tanggap, dan nggak suportif terhadap anak.
Lantas, apakah pola asuh strict parents ini efektif untuk diterapkan? Mengutip dari Michigan State University, pola asuh authoritarian style dinilai kurang efektif. Nggak bisa dipungkiri kalau si kecil perlu batasan serta ekspektasi, tetapi kedua hal harus diimbangi dengan rasa sayang, kehangatan, dan rasa hormat kepada si kecil.
Seperti apa sih ciri-ciri strict parents? Apakah mungkin orang tuamu menerapkan hal gaya parenting ini? Atau jangan-jangan justru kamu lah yang menerapkannya untuk si kecil?
Nah Diadona udah rangkumin 8 ciri-ciri strict parents dari beberapa sumber. Simak baik-baik, ya!
Strict parents biasanya punya banyak peraturan yang mengatur hampir seluruh aspek kehidupan anak mereka. Peraturan ini bisa berlaku di rumah maupun di tempat umum.
Anak-anak dari orang tua strict parent juga wajib untuk mengikuti peraturan nggak tertulis yang diterapkan tanpa persetujuan anak bahkan terkadang anak nggak tau kalau peraturan tidak tertulis tersebut ada. Orang tua berharap anak mereka mematuhi seluruh peraturan tanpa ngasih menjelaskan peraturan tersebut.
Setiap orang tua tentunya memiliki ekspektasi untuk anak-anaknya, termasuk pada orang tua dengan pola asuh authoritarian. Bedanya, ciri-ciri strict parents cenderung memaksakan ekspektasi tinggi terhadap prestasi serta perilaku anak-anaknya.
Lebih banyak terlihat dingin dan cenderung kasar, strict parents enggan memberikan pujian bagi anak-anaknya. Mereka lebih sering mengomel atau berteriak daripada mengapresiasi.
Prinsip yang mereka pegang dalam melakukan parenting adalah rasa disiplin. Bagi mereka, tidak ada ruang untuk mendengarkan si kecil, anak-anak hanya perlu pengawasan tanpa didengar keluhannya.
Dalam usaha untuk bikin anak patuh dengan peraturan yang dibuat, pola asuh strict parents akan banyak memberikan kritik kepada anak. Bahkan, mereka bisa saja mempermalukan si kecil untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Bagi mereka, kritik akan membangun si kecil untuk lebih memahami tanpa melakukan protes.
Jangan kaget kalau pada rumah dengan pola asuh ini sering terjadi bentakan serta teriakan dari orang tua. Gaya parenting ini justru dapat menjauhkan anak-anak daripada menumbuhkan bonding antara orang tua dan anak.
Jarang terjadi perubahan aturan atau izin tambahan. Strict parents cenderung membiarkan aturan yang telah dibuat beberapa tahun lalu dan nggak memberikan banyak perubahan.
Meskipun si kecil sudah bertambah usia dan keadaan banyak yang berubah, mereka akan tetap berpegang teguh.
Gaya asuh authoritarian dengan ciri-ciri strict parent nggak akan mendengar si kecil saat meminta adanya perubahan peraturan. Mereka memberikan sedikit ruang untuk bernegosiasi dan enggan memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang dilarang.
Misalnya, mereka melarang anaknya bermain dengan teman, tetapi mereka nggak menjelaskan alasannya sehingga bikin si kecil bertanya-tanya. Intinya, daripada melakukan pendekatan secara diskusi, mereka ingin anaknya patuh.
Strict parents sangat susah untuk memberikan kepercayaan kepada anak-anaknya. Bagi mereka, anak akan selamanya menjadi anak kecil yang nggak bisa membuat keputusan yang benar. Mereka nggak memberikan kebebasan kepada si kecil untuk menunjukkan kalau anak bisa menghasilkan good decision.
Sebenarnya, mereka nggak mau membiarkan anak untuk jatuh pada keputusan yang salah dan sebagai orang tua wajar jika mereka takut anaknya menghadapi krisis. Namun, dampak negatif dari sikap ini adalah anak jadi tidak mengerti konsekuensi atas keputusan yang diambil dan seringkali anak nggak bisa memberikan keputusan karena terbiasa didikte oleh orang tua.
Saat si kecil bertanya alasan mereka dihukum, mereka hanya akan menjawab, “ Karena saya bilang begitu”. Bagi strict parents mereka nggak berhutang penjelasan dan tidak suka saat si kecil mempertanyakan keputusan orang tuanya.
Orang tua dengan pola asuh ini juga nggak memberikan toleransi saat anaknya melakukan kesalahan. Mereka langsung menjalankan hukuman serta konsekuensi bagi si kecil.
Pola asuh strict parents juga memberikan dampak kepada si kecil. Si kecil jadi susah membuat keputusan hingga memiliki self-esteem yang lemah.
Bukan cuman sering melarang aja, ternyata ada banyak ciri-ciri strict parents. Jangan sampai ada pada diri orang tua ya!
Penulis : Alvita Maharani