Dampak Negatif Ayah Terlalu Sibuk Bekerja dan Tak Punya Waktu untuk Anak

Reporter : Riza Umami
Jumat, 24 Mei 2024 16:30
Dampak Negatif Ayah Terlalu Sibuk Bekerja dan Tak Punya Waktu untuk Anak
Kesibukan bekerja dapat menghambat kedekatan emosional ayah-anak, berakibat pada perkembangan emosional, mental, dan sosial anak yang terganggu.

Kesibukan bekerja memang kerap kali menuntut seorang ayah untuk menghabiskan banyak waktu di luar rumah. Hal ini, meskipun demi menafkahi keluarga, dapat membawa dampak negatif bagi perkembangan anak-anak jika tidak diimbangi dengan perhatian dan kasih sayang yang cukup.

Sosok dan peran ayah tentu sangat dibutuhkan oleh anak. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin timbul ketika seorang ayah terlalu sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu untuk anak.

1 dari 5 halaman

1. Kedekatan Emosional yang Terhambat

Ilustrasi Ayah dan Anak© blogflickr.com

Kurangnya waktu bersama anak dapat menghambat terjalinnya kedekatan emosional antara ayah dan anak. Anak-anak yang jarang bertemu ayahnya mungkin merasa diabaikan, tidak dihargai, dan kurang memiliki figur panutan laki-laki di dalam keluarga.

Hal ini dapat berakibat pada rasa insecure, rendahnya rasa percaya diri, dan kesulitan dalam membangun hubungan sosial di masa depan. Tentu ini bisa menjadi masalah tersendiri bagi anak.

2 dari 5 halaman

2. Perkembangan Emosional dan Mental yang Terganggu

Ilustrasi Anak Sedih© https://shutterstock.com/suriyachan

Ketidakhadiran ayah dalam masa pertumbuhan anak dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional dan mental mereka. Anak-anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari ayahnya mungkin lebih rentan mengalami depresi, kecemasan, rasa cemas, dan bahkan perilaku agresif.

Perasaan tidak diinginkan atau diabaikan yang mungkin dirasakan anak, dapat menimbulkan luka emosional yang dalam, mengakibatkan rendahnya harga diri dan perasaan tidak aman.

3 dari 5 halaman

3. Gangguan Perilaku dan Prestasi Akademik

ilustrasi anak sedih© edition.cnn.com

Kurangnya figur ayah di rumah dapat menyebabkan anak-anak mengalami gangguan perilaku, seperti sulit diatur, mudah marah, dan tidak disiplin. Hal ini juga dapat memengaruhi prestasi akademik mereka karena kurangnya motivasi dan dukungan belajar dari ayah.

4. Kesulitan Membangun Hubungan

Anak-anak yang terbiasa dengan ketidakhadiran ayah di masa kecilnya mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan dengan orang lain, baik dalam pertemanan, percintaan, maupun pernikahan di masa depan. Hal ini karena mereka kurang memiliki contoh bagaimana membangun hubungan yang sehat dan positif.

4 dari 5 halaman

5. Krisis Identitas

Ilustrasi Anak Sedih© https://www.shutterstock.com/g/belchonock

Bagi anak laki-laki, figur ayah sangatlah penting dalam membentuk identitas maskulinitas mereka. Kurangnya interaksi dengan ayah dapat menyebabkan anak laki-laki mengalami krisis identitas, kebingungan tentang peran laki-laki di masyarakat, dan bahkan meniru perilaku negatif yang mereka lihat di lingkungan sekitar.

5 dari 5 halaman

Pentingnya Keseimbangan

ilustrasi ayah dan anak remaja© raisingchildren.net.au

Mencari nafkah untuk keluarga memang merupakan tanggung jawab seorang ayah. Namun, penting untuk diingat bahwa anak-anak juga membutuhkan kasih sayang, perhatian, dan waktu berkualitas dari ayah mereka.

Berikut adalah beberapa tips bagi ayah yang ingin menyeimbangkan pekerjaan dan waktu bersama anak:

  • Luangkan waktu berkualitas bersama anak, meskipun hanya sebentar.
  • Libatkan diri dalam kegiatan anak, seperti mengantar jemput sekolah, membantu mengerjakan PR, atau bermain bersama.
  • Bicarakan dengan anak tentang perasaan mereka dan dengarkan dengan penuh perhatian.
  • Gunakan teknologi untuk tetap terhubung dengan anak saat Dad tidak di rumah.
  • Jangan ragu untuk meminta bantuan dari istri, keluarga, atau pengasuh anak.

Membangun hubungan yang kuat dan positif dengan anak membutuhkan waktu, usaha, dan komitmen dari kedua orang tua. Dengan meluangkan waktu berkualitas bersama anak, ayah dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan emosional, mental, dan sosial mereka. Semoga artikel ini bisa membantu ya.

Beri Komentar