© Shutterstock.com
Kesibukan bekerja memang kerap kali menuntut seorang ayah untuk menghabiskan banyak waktu di luar rumah. Hal ini, meskipun demi menafkahi keluarga, dapat membawa dampak negatif bagi perkembangan anak-anak jika tidak diimbangi dengan perhatian dan kasih sayang yang cukup.
Sosok dan peran ayah tentu sangat dibutuhkan oleh anak. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin timbul ketika seorang ayah terlalu sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu untuk anak.
1. Kedekatan Emosional yang Terhambat
© blogflickr.com
Kurangnya waktu bersama anak dapat menghambat terjalinnya kedekatan emosional antara ayah dan anak. Anak-anak yang jarang bertemu ayahnya mungkin merasa diabaikan, tidak dihargai, dan kurang memiliki figur panutan laki-laki di dalam keluarga.
Hal ini dapat berakibat pada rasa insecure, rendahnya rasa percaya diri, dan kesulitan dalam membangun hubungan sosial di masa depan. Tentu ini bisa menjadi masalah tersendiri bagi anak.
2. Perkembangan Emosional dan Mental yang Terganggu
© https://shutterstock.com/suriyachan
Ketidakhadiran ayah dalam masa pertumbuhan anak dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional dan mental mereka. Anak-anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari ayahnya mungkin lebih rentan mengalami depresi, kecemasan, rasa cemas, dan bahkan perilaku agresif.
Perasaan tidak diinginkan atau diabaikan yang mungkin dirasakan anak, dapat menimbulkan luka emosional yang dalam, mengakibatkan rendahnya harga diri dan perasaan tidak aman.
3. Gangguan Perilaku dan Prestasi Akademik
© edition.cnn.com
Kurangnya figur ayah di rumah dapat menyebabkan anak-anak mengalami gangguan perilaku, seperti sulit diatur, mudah marah, dan tidak disiplin. Hal ini juga dapat memengaruhi prestasi akademik mereka karena kurangnya motivasi dan dukungan belajar dari ayah.
4. Kesulitan Membangun Hubungan
Anak-anak yang terbiasa dengan ketidakhadiran ayah di masa kecilnya mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan dengan orang lain, baik dalam pertemanan, percintaan, maupun pernikahan di masa depan. Hal ini karena mereka kurang memiliki contoh bagaimana membangun hubungan yang sehat dan positif.
5. Krisis Identitas
© https://www.shutterstock.com/g/belchonock
Bagi anak laki-laki, figur ayah sangatlah penting dalam membentuk identitas maskulinitas mereka. Kurangnya interaksi dengan ayah dapat menyebabkan anak laki-laki mengalami krisis identitas, kebingungan tentang peran laki-laki di masyarakat, dan bahkan meniru perilaku negatif yang mereka lihat di lingkungan sekitar.
Pentingnya Keseimbangan
© raisingchildren.net.au
Mencari nafkah untuk keluarga memang merupakan tanggung jawab seorang ayah. Namun, penting untuk diingat bahwa anak-anak juga membutuhkan kasih sayang, perhatian, dan waktu berkualitas dari ayah mereka.
Berikut adalah beberapa tips bagi ayah yang ingin menyeimbangkan pekerjaan dan waktu bersama anak:
Membangun hubungan yang kuat dan positif dengan anak membutuhkan waktu, usaha, dan komitmen dari kedua orang tua. Dengan meluangkan waktu berkualitas bersama anak, ayah dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan emosional, mental, dan sosial mereka. Semoga artikel ini bisa membantu ya.