Dua Kali Lebih Berbahaya daripada Anak, Kalo Ibu lagi Tantrum Harus Gimana nih?

Reporter : Mila
Selasa, 31 Maret 2020 15:00
Dua Kali Lebih Berbahaya daripada Anak, Kalo Ibu lagi Tantrum Harus Gimana nih?
Bukan cuma anak, ibu juga bisa tantrum!

Menjadi orangtua, khususnya ibu memang ga gampang ya. Terkadang kesabaran memang ada batasnya. Kejadiannya seperti yang dialami oleh teman saya berikut ini.

Sebut saja namanya Bunga, sudah punya anak satu. Bunga adalah seorang pekerja kantor. Kesibukannya kadang membuat ia sulit membagi waktu antara keduanya.

Saat sampai di rumah setelah seharian di kantor, Bunga membuka pintu dan segera disambut oleh putrinya dengan pelukan. Begitu masuk ke ruang tamu, alangkah kagetnya Bunga melihat seluruh ruangan berantakan bak kapal pecah. Mainan, makanan, pakaian, semuanya berserakan.

Terlebih lagi diketahui sang buah hati telah memakai dan mematahkan lipstick serta make upnya yang lain, yang harganya nggak murah tentu saja.

Naik pitam, Bunga langsung berteriak ke arah anaknya dan segera menuju kamar sambil membanting pintu dengan keras.

Well, apa yang terjadi sama Bunga?

1 dari 2 halaman

Ilustrasi Ibu Tantrum

Mungkin banyak yang berpikir itu adalah marah biasa. Namun sebenarnya itulah yang dinamakan Mommy Tantrum. Mommy Tantrum seperti namanya, tentunya dialami oleh ibu-ibu yang ditandai dengan marah, frustasi, dan nggak bisa mengendalikan situasi dengan tepat karena datangnya secara tiba-tiba.

Banyak nih sebenernya faktor yang bikin kambuhnya Mommy Tantrum, antara lain:

1. Kecemasan, seperti pikiran 'apa aku sudah melakukan hal yang benar?'.

2. Sensitif / cepat marah.

3. Perubahan suasana hati yang cepat, biasanya ini terjadi pada ibu-ibu muda.

4. Kurangnya me time, karena selama ini waktunya hanya dihabiskan untuk keluarga atau pekerjaan.

2 dari 2 halaman

Menenangkan diri saat tantrum, bagaikan menjinakkan bom. Jadi harus dengan penanganan yang tepat.

Kembali lagi pada contoh Bunga. Ia bisa memakai pendekatan positif seperti menenangkan diri terlebih dahulu. Jangan sampai marah berlarut-larut. Kalau sudah reda, segera komunikasikan segala hal pada si kecil. Perlu diingat, jangan salahkan mereka. Lebih baik lagi untuk langsung memberikan pelukan, ciuman, serta kata maaf padanya.

Yang terpenting segera cari akar masalah atau triggersnya, biar masalah ini nggak sering-sering terulang. Semoga informasi ini membantu kamu ya, khususnya yang sering mengalami Mommy Tantrum.

Beri Komentar