© Freepik.com / Jcomp
Semua orang tua berharap bisa membesarkan anak yang sukses dalam kehidupan. Punya anak yang pintar masih sering menjadi salah satu poin utama yang dianggap bisa mewujudkan hal tersebut.
Sementara itu, orang tua masih banyak yang mengukur keberhasilan seorang anak dari prestasi akademik mereka di sekolah. Padahal nyatanya memang ada beberapa anak yang mengalami perkembangan yang terlambat dalam prestasi akademik.
Dilansir dari Verywell Family, anak yang terlambat berkembang secara akademik adalah mereka yang punya kemampuan rata-rata di masa kanak-kanak dan sering kali hingga dewasa. Nilai anak-anak ini cenderung biasa saja selama sekolah.
Anak yang terlambat berkembang juga biasanya nggak menonjol dalam hal lain. Dia nggak menunjukkan bakat atau kemampuan tertentu di bidang akademis atau seni apa pun.
Mereka juga mungkin nggak menonjol atau unggul di beberapa tahun pertama perkuliahan. Tapi biasanya mereka akan mulai berkembang pada titik tertentu.
Sangat mungkin bagi anak-anak ini untuk mulai berkembang. Biasanya perubahan itu bukan karena sihir dalam semalam.
Sebaliknya, hal itu bisa dipicu oleh beberapa peristiwa yang terjadi pada suatu hari atau dalam periode waktu tertentu. Seorang siswa biasa sangat mungkin tiba-tiba mengembangkan sebuah minat yang menarik menurutnya.
Bisa jadi dia selama ini hanya nggak punya kesempatan untuk belajar tentang hal itu di sekolahnya. Minat memang bisa mengarahkan anak untuk berprestasi.
Anak yang terlambat berkembang secara akademik memang bisa tiba-tiba menjadi pintar atau berbakat. Mereka kemungkinan besar termotivasi secara intrinsik atau secara internal.
Motivasi yang anak-anak ini butuhkan berasal dari dalam diri sendiri. Mereka nggak akan dimotivasi oleh nilai atau pujian, yang merupakan penghargaan eksternal.
Keberhasilan mereka berasal dari kesenangan untuk belajar atau berprestasi dalam diri sendiri. Anak yang terlambat berkembang mulai " mekar" saat dia menemukan sesuatu yang cukup menarik baginya untuk mengejar minat itu.
Karena menemukan minat yang penuh gairah dapat memotivasi anak untuk bekerja keras dan berprestasi, ada baiknya untuk memperkenalkan anak pada berbagai topik dan aktivitas. Bukan berarti cara ini mengharuskan kita untuk mendaftarkan anak pada berbagai kegiatan di luar sekolah lho, Moms.
Sebaiknya kita memberikan kesempatan pada anak untuk mengetahui berbagai subjek dan menentukan minatnya sendiri. Selalu ingat untuk nggak memaksakan kehendak karena mereka akan berprestasi jika kita membiarkannya untuk mencintai bidang yang dia minati.
Semoga informasi ini membantu ya!