© Four Corners
Menghadapi anak remaja memang terasa paling rumit dalam kehidupan sebagai orang tua. Tapi nggak hanya orang tua aja kok yang merasa kesulitan. Anak juga menghadapi banyak rintangan untuk menemukan jati diri di usia itu.
Hal itu juga dirasakan oleh Olivia Purdie, remaja berusia 11 tahun yang menunda masa pubertasnya. Dari yang saya baca di news.com.au, Olivia mengaku nggak mau disebut cewek atau cowok. Waduh, kenapa ya?
Saat datang ke acara Four Corner ABC, Olivia mengungkapkan bahwa dia nggak punya gender. Dirinya menjelaskan bahwa dunia selalu mengotak-ngotakkan pria dan wanita. Olivia menganggap hal itu bisa membatasi seseorang makanya dia nggak mau berada di kotak itu dan membuat kotaknya sendiri.
Ibu Olivia, Jane Russo mengungkapkan bahwa anaknya itu menderita disforia gender. Dia mengungkaokan bahwa Olivia menjadi stres karena pertumbuhan payudaranya.
Untuk itu, Olivia menggunakan pemblokir pubertas saai ini. Dia menggunakan suntikan yang telah menghentikan tubuhnya untuk mengembangkan karakteristik wanita seperti pertumbuhan payudara dan menstruasi.
Jika benar-benar ingin menghentikan masa pubertasnya, Olivia harus menggunakan suntikan itu hingga dia berumur 16 tahun. Olivia sendiri mengungkapkan bahwa dia nggak terburu-buru dan punya 5 tahun untuk meyakinkan keputusannya itu.
Tapi ternyata suntikan itu punya efek samping yang cukup berbahaya lho. Olivia berisiko mengalami kepadatan tulang yang lebih rendah dan mengalami osteoporosis saat dewasa.
Sang ibu mengungkapkan bahwa risiko itu sepadan untuk mengatasi kesehatan mental dan kesejahteraan Olivia. Daripada kehilangan sang anak, ibunya berpikir akan lebih baik jika membiarkan Olivia melakukan yang dia inginkan.
Sedih banget ya..