Gak Mustahil, Anak Hiperaktif Juga Bisa Diterima di Kampus Terbaik!

Reporter : Audila Rima Ndani
Senin, 22 Juni 2020 09:37
Gak Mustahil, Anak Hiperaktif Juga Bisa Diterima di Kampus Terbaik!
Anak dengan ADHD juga bisa sukses, Moms!

Punya anak dengan ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder membuat setiap orang tua harus berjuang lebih banyak untuk merawat buah hati mereka. Banyak juga kasus orang tua yang menyerah merawat anak mereka yang mengalami ADHD dan membiarkannya begitu saja.

Padahal anak dengan ADHD juga memiliki hak yang sama dengan anak normal lainnya. Selain itu mereka juga tetap bisa belajar meski mungkin menghadapi lebih banyak kesulitan daripada anak normal.

Ingat kalimat "nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini"? Kalimat tersebut juga berlaku pada anak hiperaktif. Mereka tetap bisa berprestasi bahkan masuk ke Universitas terbaik.

1 dari 5 halaman

ilustrasi anak belajar di sekolah

Dilansir dari Times of India, ADHD merupakan kelainan genetik dan neurologis kronin yang menyebabkan sulit fokus, hiperaktif, dan impulsif. Sebagian masyarakat punya kecenderungan untuk memberikan label pada anak-anak dengan ADHD dan percaya pada mitos bahwa mereka ditakdirkan untuk mengalami kesulitan akademik, masalah keterampilan sosial, dan hubungan orang tua dan anak yang buruk.

Tapi seorang siswa kelas 12 di India bernama Arjun Mehta berhasil mematahkan mitos itu. Arjun didiagnosis dengan ADHD dan berhasil bersekolah di sekolah internasional.

2 dari 5 halaman

ilustrasi anak belajar

Arjun sangat paham bahwa anak dengan ADHD akan mengalami kesulitan saat mulai mencoba belajar. Mereka mungkin sering melakukan gerakan kaki yang nggak terkendali, ingin keluar kelas, bahkan butuh melakukan sesuatu yang pada akhirnya membuat guru merasa jengkel. Yang terburuk bahkan mereka bisa pingsang saat ujian, mulai merasa nggak berdaya dan percuma berusaha keras.

Semua hal di atas telah dialami oleh Arjun. Dia mengaku merasa kesulitan. Setiap hari dia hidup untuk mendengar bahwa bekerja keras akan membuatkan hasil. Tetapi setelah mengahadapi semuanya sendiri, ada saat di mana Arjun nggak berdaya dan kehilangan rasa percaya diri.

3 dari 5 halaman

Jadi menurut Arjun, setiap orang tua dengan ADHD harus bisa menerima perbedaan mereka. Orang tua harus sadar bahwa mereka nggak bisa menggunakan metode belajar yang sama dengan anak normal pada anak ADHD.

Arjun juga melakukan konsultasi dengan Dokter Alok Shah, seorang veteran pendidikan dan penasihat karir, yang telah bertemu dengan banyak siswa dengan ADHD. Dokter Alok beranggapan bahwa siswa dengan ADHD nggak dirugikan. Mereka hanya harus belajar dengan cara dan metode yang berbeda dengan anak lainnya.

4 dari 5 halaman

Ilustrasi anak belajar di rumah

Arjun mengaku menemukan metodenya sendiri untuk belajar. Alih-alih mencoba belajar tiga jam secara teratur seperti anak lain, dia mulai membangun kebiasaan disiplin untuk fokus selama 15 menit terus menerus diikuti dengan istirahat selama lima menit.

Selain Arjun, Gayatri Somaiya juga berhasil menemukan metode belajar yang cocok untuk dirinya yang didiagnosis ADHD. Caranya hampir sama dengan yang dilakukan Arjun namun Gayatri menambahkan untuk fokus selama 25 menit dan istirahat 5 menit selama belajar. Metode milik Gayatri ini disebut dengan teknik studi Pomodoro.

5 dari 5 halaman

Dengan usaha belajar yang dilakukan Gayatri, dia bahkan bisa diterima di universitas terbaik di tempatnya. Arjun pun sedang berusaha untuk bisa sama seperti Gayatri.

Jadi bukan nggak mungkin bagi anak dengan ADHD untuk diterima di universitas terbaik. Mereka juga punya kesempatan untuk sukses dan bersekolah di tempat yang bagus.

Semoga informasi ini bisa menginspirasi kamu ya!

Beri Komentar