© Instagram.com/@ellagross
Pernahkah ibu menjumpai anak yang dewasa sebelum waktunya? Sebenarnya ada banyak hal yang bisa menyebabkan anak menjadi seperti demikian misalnya karena pengaruh lingkungan, modernisasi, media sosial dan lain sebagainya.
Dilansir dari laman liputan6.com, Psikolog Ratih Ibrahim berpendapat bahwa banyak anak yang terlalu mengikuti role model yang salah, misalnya di anak perempuan, mereka sudah mengenal make up sejak usia belia sehingga lebih mementingkan penampilannya dibandingkan pendidikannya.
Ratih juga mengatakan bahwa sebenarnya pubertas anak yang lebih mengarah pada hal negatif ini terjadi akibat dari referensi si anak sendiri misalnya dia memang sudah punya idola di mana dia menjadikan idolanya tersebut sebagai role model dalam hidupnya.
Kemudian, dia pun menjelaskan bagaimana cara yang sebaiknya ibu lakukan dalam menyikapi anak yang dewasa sebelum waktunya ini. Dia menjelaskan bahwa ibu perlu mencari tahu dulu bagaimana anak seusia buah hati ini tumbuh.
Ibu dapat mencari referensi dengan melihat teman-teman sebayanya, mencari di Internet atau bisa juga dengan membaca beberapa buku tentang tumbuh kembang anak di usia segitu.
Yang perlu ibu ketahui adalah apa yang biasanya dan sewajarnya dilakukan anak sesuai dengan usianya tersebut misalnya hal-hal apa yang membuat anak tertarik dan bisa ditonjolkan seperti olahraga, prestasi akademik, menggambar dan lain sebagainya.
Ketika anak lebih fokus pada pencapaian dan performance seperti ini, Ratih mengatakan bahwa hal-hal yang seperti tadi itu akan hilang dengan sendirinya. Di samping itu, ibu pun perlu memberikan penjelasan pada anak dengan bahasa yang mudah dimengerti bahwa dia cukup bersenang-senang sesuai dengan usianya dulu tanpa perlu memikirkan hal-hal yang belum waktunya bagi dia.
