© Unsplash.com/Tanaphong Toochinda
Menjadi orang tua di era modern adalah tantangan tersendiri. Kebanyakan orang tua masa kini memang memiliki kesibukan yang cukup padat sehingga memunculkan potensi berkurangnya waktu bersama anak.
Psikolog anak senior, Seto Mulyadi, mengungkap bahwa masalah waktu luang seharusnya tidak jadi alasan. Sesibuk apapun, orang tua wajib untuk mendampingi anak demi menggali potensi dalam dirinya.
Sosok yang akrab disapa Kak Seto itu mengatakan bahwa menyediakan waktu luang adalah konsekuensi dari keputusan orang tua untuk memiliki anak.
" Anak itu membutuhkan hak hidup, hak tumbuh kembang, dan hak perlindungan orangtua. Kadang, ada orangtua yang sibuk. Tapi kalau punya anak, harus punya waktu untuk anak," terang Kak Seto dalam gelar wicara PT Kalbe Farma 'Journey to a Better ME', dikutip dari laman Dream.co.id.
Penyediaan waktu oleh orang tua untuk anak bertujuan untuk mengawal pertumbuhan si buah hati. Hal ini untuk menghindari adanya potensi tak tersalurkan dari anak karena ketidakhadiran orang tua sebagai fasilitator.
" Kalau potensi anak tidak dilindungi, maka potensinya akan mati. Makanya, orangtua harus menyiapkan wadah eksplorasi dan belajar yang tepat untuk menggali potensinya sesuai keunggulan masing-masing," ujar Kak Seto.
Kak Seto juga mengajak para orang tua agar lebih adaptif dalam memfasilitasi potensi anak. Misalnya, ketika titel gamer sudah menjadi profesi di masa kini, orang tua tak boleh terlalu kaku dengan melihat dari sudut pandang lama. Meski begitu, orang tua juga wajib membekali anak dengan pengertian-pengertian sebagai pagar dirinya.
Pada intinya, tugas orang tua adalah untuk mengawal pertumbuhan anak agar potensinya tersalurkan sehingga ia bisa menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
" Orang hebat bukan hanya Einstein. Semua profesi itu hebat. Jadi, orangtua harus memfasilitasi dan mendidik sesuai potensi dan minatnya," tutur Kak Seto.
Terakhir, Kak Seto juga menekankan pentingnya kelenturan dalam interaksi. Di masa kini, Kak Seto merasa bahwa pola komunikasi satu arah dari orang tua pada anak sudah tidak sepenuhnya berlaku. Kak Seto berharap agar orang tua bisa menjadi lebih dari sekedar 'tukang perintah' di dalam rumah, namun juga bisa menjadi sahabat untuk anak berdiskusi.
" Orangtua mohon jadi sahabat anak. Jangan jadi bosnya atau hanya memerintah saja, tapi cari tahu minatnya. Minat itu bisa dilihat dari orang yang dikagumi anak. Kalau orangtua busa menghargai keunikan anak, mereka akan merasa dihargai dan semangat belajar," pungkas Kak Seto.