© Freepik
Dalam agama Islam, berpuasa merupakan rukun iman keempat. Hal tersebut merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan. Namun, untuk melaksanakan ibadah tersebut, butuh adanya penyesuaian. Lantaran dalam melaksanakan ibadah puasa, kita harus menahan hawa nafsu dan menahan untuk tidak makan dan minum dengan waktunya yang ditentukan. Namun terdapat sebagian orang yang melaksanakan puasa setengah hari dikarenakan beberapa alasan tertentu.
Puasa setengah hari biasa disebut dengan puasa bedug jika di Indonesia. Istilah tersebut datang dari mulainya waktu puasa pada subuh lalu berbuka pada waktu dhuhur dan dilanjutkan berpuasa hingga maghrib datang. Tentunya puasa bedug tidak ada dalam Islam.
Semua orangtua tentunya ingin yang terbaik untuk anaknya. Maka dari itu mereka juga harus melatih anaknya agar dapat melaksanakan ibadah puasa. Namun puasa sehari penuh tentunya bukan hal yang mudah bagi anak kecil yang baru mulai mencobanya. Lalu bagaimana hukum puasa setengah hari bagi anak kecil?
© Freepik
Sejatinya puasa dimulai dari subuh hingga maghrib. Maka dari itu, puasa setengah hari dianggap tidak sah untuk orang dewasa dan tidak akan mendatangkan pahala, karena tindakan tersebut membatalkan puasa di luar waktu yang ditentukan.
Dalam ketentuan sah puasa, tiap muslim dewasa wajib untuk melaksanakan ibadah puasa dengan sempurna sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, puasa setengah hari tidak diperbolehkan untuk orang dewasa.
Disebutkan dalam kitab Al-Muhadzzab Imam As-Syirazi:
Yang artinya “ Diharamkan makan minum bagi orang yang berpuasa, karena firman Allah SWT, ‘Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam (waktu fajar) kemudian sempurnakanlah puasa sampai datang waktu malam.” (Lihat Abu Ishaq Ibrahim bin ‘Ali Yusuf As-Syairazy, Al-Muhadzzab fi Fiqhis Syafi’i [Beirut, Darul Kutub Ilmiyyah], Juz 1, Halaman 331)
© Freepik
Berbeda kondisi jika diperuntukkan anak kecil yang sebenarnya tidak diwajibkan untuk berpuasa. Namun puasa setengah hari dapat menjadi alternatif untuk anak kecil belajar dan berlatih untuk memulai melakukan ibadah puasa agar kelak terbiasa hingga berbuka saat maghrib.
Dalam Al-Muhadzzab dijelaskan bahwa:
Yang artinya “ Adapun anak kecil, maka tidak wajib baginya berpuasa, karena ada hadist Nabi SAW, ‘Kewajiban diangkat dari tiga orang, yaitu anak kecil hingga ia baligh, orang yang tidur hingga bangun, orang gila sampai ia sadar.’ Anak kecil berumur tujuh tahun diperintahkan untuk berpuasa apabila ia kuat, dan anak yang sudah berumur sepuluh tahun dipukul jika meninggalkan puasa, diqiyaskan dengan sholat,” (Lihat Abu Ishaq Ibrahim Asy-Syairazy, Al-Muhadzzab fi Fiqhis Syafi’i, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyyah], Juz 1, Halaman 325)
© Freepik
Puasa tidak hanya bermanfaat bagi orang dewasa, tetapi juga bagi anak-anak. Berikut beberapa manfaat puasa untuk anak-anak:
Kesehatan Fisik:
Kesehatan Mental:
Untuk lebih lanjutnya, dijelaskan pula bahwa orangtua tetap harus memerintahkan anaknya untuk berpuasa dengan sempurna saat sudah baligh. Namun jika anak belum kuat maka puasa setengah hari dapat menjadi alternatif.
Editor: Najwa Al Rasyidah