© Moving.com
Kita selalu berharap anak-anak kita bisa merasa nyaman dan aman saat pergi ke sekolah. Setiap anak punya hak untuk mendapatkan hal itu. Tapi banyaknya kasus pelecehan dan penindasan yang terjadi pada anak terkadang bikin orang tua was-was saat harus membiarkan anak keluar rumah.
Nggak ada yang bisa menjamin anak akan selalu dalam kondisi aman saat berada di luar rumah dan jauh dari pengawasan orang tua. Hal itu pula yang dirasakan oleh ibu dari seorang anak laki-laki yang menerima surat cinta dari supir bus sekolahnya ini.
Dari yang saya baca di Practical Parenting, seorang ibu merasa ngeri setelah menemukan surat di ransel milik putranya yang baru berusia 13 tahun. Sepulang sekolah, dia mengecek tas anaknya dan kaget saat menemukan surat dengan tinta biru tersebut.
Berikut detail isi surat yang telah diterjemahkan.
" Aku menulis catatan ini untukmu karena seperti yang kamu tahu saat pulang sekolah, benar-benar nggak ada waktu untuk kita berbicara, hanya pelukan singkat. Untuk beberapa waktu aku ingin berbicara denganmu tentang menghabiskan waktu bersama, kamu dan aku. Mungkin dengan beberapa temanmu yang lain? Bagaimana menurutmu? Tentu saja dengan persetujuan dari orang tuamu. Aku benar-benar ingin berteman denganmu dan sesekali nongkrong bersama untuk berbicara, bermain, dll. Ya, aku sudah dewasa tetapi aku suka berteman dengan anak-anak sepertimu. Katakan padaku apa yang kau pikirkan. TIDAK ADA TEKANAN."
Ketakutan yang dirasakan sang ibu rasanya bisa dipahami karena isi surat itu memang cukup mencurigakan jika pengirimnya adalah orang dewasa. Si ibu pun mengatakan bahwa pria itu sepertinya ingin melakukan hal lain yang mungkin nggak terpikirkan oleh anak-anak.
Dia pun segera melaporkan hal itu ke pihak sekolah supaya nggak ada anak lain yang mengalami hal serupa. Ibu ini berpikir jika nggak ditangani sekarang, hal yang lebih buruk bisa aja terjadi di masa depan.
Pihak sekolah pun sudah memastikan bahwa supir bus itu udah nggak dipekerjakan lagi setelah mengetahui tindakannya yang dianggap nggak pantas.
Setelah surat itu viral di Facebook, banyak orang tua yang marah akan tindakan si supir bus dan menyebutnya menjijikkan dan menyeramkan.
Dari kasus ini kita bisa belajar untuk mengawasi anak dengan lebih baik lagi. Jika anak menunjukkan tanda-tanda perubahan yang nggak biasa, sudah jadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk mencari tahu apa yang terjadi pada anak.
Selalu menjaga komunikasi dengan anak bisa menjadi salah satu cara agar anak mau terbuka tentang segala hal pada kita. Jika anak mau terbuka dengan kita, maka pengawasan akan menjadi lebih mudah.
Hati-hati ya, Moms!