© Caters News Agency
Jadi ibu baru kadang harus siap menghadapi komentar dari orang lain. Nggak jarang komentar itu bisa jadi sangat pedas dan bikin kita sakit hati. Padahal sebenernya semua ibu pasti sudah berusaha dengan baik untuk merawat bayi mereka.
Siapa sih yang ingin bayi mereka mendapatkan hal buruk? Setiap orang tua pasti sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya. Kadang justru malah orang lain lah yang gak tau situasi dan salah menilai.
Itulah yang dirasakan oleh ibu asal Inggris ini. Dari yang saya baca di news.com.au, ibu bernama Gemma Channing ini punya putra berusia satu tahun yang memiliki kelainan genetik sehingga kulitnya jadi berwarna kuning.
Dia sudah mengalami banyak kesedihan karenya putranya, Logan, menderita penyakit tersebut tapi rasanya orang-orang nggak mau memahami hal itu. Gemma sering mendapat komentar jahat dari orang-orang yang bertemu dengan dia dan putranya.
Gemma selalu ingat sebuah kejadian di mana dia benar-benar hancur saat orang asing berteriak dan menunjuk putranya. Orang itu berdiri dan mengatakan bahwa Gemma harusnya membawa Logan ke rumah sakit karena keadaannya yang memalukan.
" Kami mendapatkan komentar dan pertanyaan menyakitkan setiap kali keluar rumah. Terkadang hal itu hanya menghancurkan hatimu," ucap Gemma.
Logan didiagnosa memiliki sindrom Alagille nggak lama setelah dia dilahirkan. Sejak saat itu Gemma dibanjiri oleh komentar jahat setiap dia pergi ke luar rumah.
Setiap saat dia selalu mendengar anaknya dihina seperti monster. Rasanya nggak ada hari di mana dia nggak diingatkan dengan keadaan anaknya sendiri dan betapa buruknya hal itu.
Kelainan genetik yang dialami Logan berdampak pada jantung dan hatinya. Sindrom Alagille mempengaruhi kemampuan tubuhnya untuk memproses empedu sehingga kulitnya menjadi berwarna kuning.
Anak berusia satu tahun itu juga nggak menyerap makanand dengan baik sehingga mempengaruhi pertumbuhannya. Itulah mengapa Logan masih seukuran bayi meski dia sudah menginjak usia enam bulan.
Kondisi tersebut juga menunjukkan bahwa tulang belakang Logan berkembang dengan cara yang salah. Untuk mengobatinya, Gemma harus memberikan setidaknya 10 obat berbeda pada putranya setiap hari.
Meski mereka sudah berjuang dengan begitu banyak obat, namun kesehatan Logan sering memburuk. Putranya yang masih kecil itu harus menghabiskan banyak waktu di rumah sakit dan membuat Logan punya fobia pada orang dewasa.
" Saat sampai di rumah sakit dia nggak bisa berhenti menangis. Dia sangat takut pada orang dewasa karena secara otomatis dia berpikir kalau dia akan disuntik. Fobia itu membuat kami semakin khawatir," kata Gemma.
Tapi terlepas dari banyaknya kesulitan dan kesedihan yang dialami keluarganya, Gemma nggak berhenti merasa kagum pada kebahagiaan yang dibawa oleh Logan dalam kehidupan mereka. Dirinya mengungkapkan bahwa nggak hanya dikritik secara kejam, tapi terkadang beberapa orang juga tersentuh hatinya saat melihat sosok Logan.
Semoga kisah Gemma dan Logan ini bisa mengingatkan kita untuk nggak cepat berkomentar buruk tentang kondisi orang lain tanpa mengetahui yang sebenarnya ya.