© Novakdjokovicfoundation.org
Kalau kamu sering dikacangin sama anak, ngebentak bukan solusinya, Moms. Banyak kasus yang menunjukkan fenomena anak yang mau memperhatikan orangtuanya hanya saat dia mau saja.
Saat kita meminta anak untuk melakukan sesuatu, kita mungkin pernah mendapati anak merasa gelisah dan nggak memperhatikan apa yang dia lakukan. Meskipun kita sudah berusaha membuatnya fokus, pada akhirnya kita malah jadi nggak sabar dan membentaknya.
Dari yang saya baca di Parents, pakar perkembangan anak mengungkapkan bahwa rata-rata anak berusia 4 atau 5 tahun harusnya bisa tetap fokus dengan apa yang dilakukannya selama dua sampai lima menit dikali dengan usia mereka. Jadi, anak kecil harus bisa fokus antara 4 dan 20 menit atau lebih, tergantung dengan kegiatan yang sedang dia lakukan. Tapi perlu diingat bahwa kondisi ini juga bergantung pada situasinya.
Kita harus lebih peka dengan sesuatu yang menghalangi anak untuk fokus dan memperhatikan kita. Bisa jadi anak merasa lapar sehingga dia nggak bisa fokus. Kalau sudah begitu kamu bisa menyuruhnya makan dulu sebelum dia melakukan tugasnya.
Alasan lainnya bisa juga karena anak merasa kelelahan dan kurang tidur. Jadi sebelum memarahinya kamu harus tahu dulu bagaimana kondisi anak saat itu. Saat dia nggak memperhatikan omonganmu bisa jadi karena dia sedang kelelahan dan membutuhkan waktu istirahat.
Sebagai orang tua kita nggak boleh berhenti berkomunikasi dengan anak. Kita harus memberitahu tentang pentingnya memperhatikan orang lain. Meskipun dia terlihat nggak mendengarkan atau acuh, kalau kita tetap mengajak mereka bicara terus pasti mereka lama kelamaan akan mengikuti keinginan kita.
Selain itu, perlu dipahami bahwa anak bisa aja mengabaikan kita saat dia merasa bahwa tugas yang diberikan terlalu sulit untuk mereka. Anak mungkin membutuhkan arahan dari kita agar dia bisa menyelesaikan tugasnya. Jangan sampai kamu malah membentaknya karena dia nggak bisa. Justru kamu harus membantunya dan menghargai usaha yang sudah dia lakukan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu anak-anak untuk lebih fokus dan memperhatikan. Tinjauan penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dari 2010 mengungkapkan bahwa anak-anak sekolah dasar yang mengambil istirahat sejenak bisa berkonsentrasi lebih baik pada tugas sekolah. Penelitian lain melaporkan bahwa orang tua yang menjadikan olahraga sebagai prioritas dalam kehidupan keluarga mereka akan memiliki anak yang lebih aktif secara fisik.
Sebagai orang tua, kita harus membantu anak-anak untuk menemukan olahraga yang mereka sukai. Selain itu kita bisa menyediakan mainan di luar ruangan seperti bola dan lompat tali, dan menyisihkan waktu setiap hari untuk kegiatan seperti jalan-jalan atau naik sepeda bersama.
