© Playgroundprofessionals.com
Media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sebagian besar masyarakat saat ini. Tanpa adanya media sosial, kita bahkan bisa ketinggalan informasi terbaru dari berbagai bagian di dunia.
Media sosial memang khusus dibuat untuk orang-orang yang usianya sudah dewasa. Namun kenyataannya banyak anak-anak di bawah umur yang secara diam-diam memiliki akun media sosial mereka sendiri.
Padahal membiarkan anak berusia di bawah 13 tahun bermain media sosial bisa berdampak pada perkembangan mereka lho! Dilansir dari Brightside, berikut beberapa alasan mengapa anak usia 13 tahun sebaiknya nggak menggunakan media sosial.
Melalui media sosial, anak nggak hanya dipengaruhi oleh anak-anak seumuran mereka, tapi juga lebih dari itu. Mereka bisa merasa tertekan dengan tren dunia.
Anak yang akan beranjak remaja biasanya sedang dalam tahap pengembangan harga diri. Melihat pengguna media sosial bisa membuat mereka kehilangan kepercayaan diri sejak dini.
Pengguna media sosial tentu senang berbagi apa pun di akun mereka. Bisa jadi anak nggak sadar membagikan hal yang seharusnya nggak boleh dibagikan di media sosial milik mereka.
Bahkan jika anak cuma membagikan lokasi atau foto, hal ini akan mudah dilacak oleh orang yang nggak bertanggung jawab. Dari sini anak bisa saja memasukkan dirinya dalam kondisi berbahaya.
Penindasan atau bully di media sosial bisa lebih buruk dari yang terjadi di kehidupan nyata. Apalagi pelaku bisa bertindak dengan bebas secara anonim saat melakukannya.
Hal ini akan berdampak buruk pada perkembangan mental anak. Mereka sangat mungkin mengembangkan kecemasan berlebihan hingga menyakiti diri sendiri setelah mengalami cyberbullying.
Anak-anak bisa dengan mudah terobsesi dengan mode, tarian, hingga permainan. Kita nggak pernah bisa memperkirakan tren-tren yang tersebar di internet.
Bisa aja tren tersebut justru membahayakan nyawa anak kita. Makanya anak-anak nggak dianjurkan untuk punya media sosial jika masih di bawah umur.
Semoga informasi ini bisa membantu kamu ya!