© Shutterstock.com/g/dobled
Saat ini, isu KDRT tengah hangat dibicarakan di Indonesia setelah viralnya kasus KDRT yang dialami oleh Lesti Kejora. Kasus KDRT sendiri cukup sering dijumpai di Indonesia hingga sekarang.
Kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT tak hanya memberikan dampak buruk kepada istri yang menjadi korban. Anak yang juga melihat dengan mata kepalanya sendiri kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya ini juga bisa memberikan dampak negatif kepada sang buah hati. Dilansir dari laman kehamilansehat.com, berikut ini beberapa dampak negatifnya.
Anak yang sering melihat KDRT di dalam keluarganya mungkin akan mengalami trauma emosional. Hal ini bisa menyebabkan anak jadi agresif, sering murung, mengalami perubahan suasana hati yang cepat, mudah marah dan beberapa masalah sejenis lainnya.
Ketika anak yang masih kecil misalnya usia batita sudah sering melihat KDRT di dalam keluarganya, hal ini bisa membuat mereka menangis dengan kencang. Anak mungkin juga akan mengalami gangguan makan dan juga tidur karena hal tersebut.
Bila anak terus-menerus melihat KDRT yang dilakukan ayah pada ibunya setiap hari, bukan tak mungkin lama-lama anak menjadi stres. Apalagi jika ia tak bisa menceritakan hal itu pada orang lain sehingga dipendam sendiri terus. Lama-kelamaan, anak bahkan bisa sampai depresi.
Anak yang menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga tiap hari seperti ini, juga bisa berpengaruh terhadap perilaku anak tersebut. Anak mungkin jadi suka berkelahi dan melakukan kekerasan. Ada pula yang jadi sering berbohong hingga mencuri dan perilaku buruk lainnya.
KDRT memang bukanlah hal yang terpuji. Tidak seharusnya anak sering menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga seperti itu karena dapat mengakibatkan banyak dampak negatif untuk sang anak tersebut. Stop KDRT, masalah tak akan selesai dengan kekerasan.