© Parents.com
Ada cap yang selalu menempel pada anak tunggal; manja. Banyak faktor yang membuat cap ini muncul; karena nggak terbiasa berbagi, terbiasa dapat perhatian penuh, terbiasa selalu dituruti, dan lain sebagainya. Benar nggak sih stereotip tersebut?
E.W. Bohannon, peneliti asal Clark University pernah menerbitkan suatu penelitian tentang hal ini pada 1986. Ia meneliti 200 kasus dengan 196 di antaranya menunjukkan bahwa anak tunggal cenderung manja berlebihan.
Hasil penelitian tersebut dipercaya oleh banyak pihak, setidaknya sampai akhir abad ke-20. Pada awal abad 21, muncul penelitian tandingan yang membantah hasil penelitian Bohannon.
Toni Falbo, seorang psikolog asal University of Texas yang merupakan anak tunggal. Dia meneliti 200 kasus di penelitian Bohannon dan disimpulkan bahwa nggak ada perbedaan sifat signifikan antara anak tunggal dengan yang memiliki saudara.
Hasil penelitian tersbeut serupa dengan penelitian yang dilakukan Andreas Klocke dan Sven Stadtmuller dari Frankfurt University pada 2018. Klocke dan Stadtmuller menggunakan data longitudinal dari 10 ribu siswa di Jerman untuk meneliti keistimewaan anak tunggal dan anak yang lahir dengan saudara.
Hasilnya, 25 persen anak tunggal dianggap punya relasi positif dengan orang tuanya.
Meski begitu, anak tunggal seringkali menyesali keadaannya yang lahir tanpa saudara. Ini didapat dari hasil penelitian yang dilakukan Lisen Roberts dan Priscilla Blanton pada 2001. Mereka meminta para anak tunggal yang telah dewasa untuk mengingat masa kecilnya. Banyak dari mereka yang mengaku nggak punya teman yang bisa dipercayai layaknya mereka yang punya saudara.
Dari hasil penelitian di atas, ditemukan bahwa nggak ditemukan bukti kongkrit tentang ada tidaknya kesinambungan antara jumlah saudara dengan sifat seseorang. Bimbingan orang tua tetap paling berpengaruh terhadap perkembangan anak tersebut.
" Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua agar anak tunggal bisa tumbuh dengan baik adalah dengan nggak bertindak terlalu overprotective," terang Susan Newman, psikolog anak. " Overprotective akan membuat lingkup sosialnya sempit. Padahal tanpa adanya saudara, dia nggak punya lingkup sosial yang cukup di dalam rumah."
Hasil penelitian terkini sudah membantah cap manja pada anak tunggal. Berarti sudah nggak bisa jadi alasan untuk memaklumi sifat manja anak tunggal.
Manja atau nggaknya seorang anak tunggal ternyata menjadi tantangan untuk orang tua. Apakah orang tua bisa memberi didikan yang tepat?