© Shutterstock.com/g/topperspix
Yang namanya anak-anak pasti masih sering berbuat kesalahan. Seringkali bikin orang tua sebal, bahkan berniat untuk menghukum mereka.
Meski hukuman dirasa perlu, tapi sebaiknya Mama dan Papa tidak menghukum secara fisik ya. Pasalnya, hal ini akan membuat keseimbangan emosi anak akan terganggu dan bahkan bisa membuat perilaku mereka menjadi makin liar.
Sebuah penelitian dari University of New Orleans, AS, membagikan tips untuk bisa menghukum anak secara efektif tanpa harus menyakiti fisik sang anak.
Kekerasan secara fisik tentu aja bukan solusi terbaik untuk menghukum anak. Sebab, sekali saja orang tua memukul anak, maka anak tersebut akan tumbuh dengan rasa tidak percaya diri bahkan mudah stres.
Dr. Paul Frick, salah satu pengajar di University of New Orleans menyatakan, " Menghukum secara fisik mungkin terlihat bisa menghentikan kenakalan anak, tapi cara itu justru menimbulkan masalah yang lebih besar. Lebih baik gunakan tipe mendisiplinkan anak dan fokus pada konsistensi."
Dengan memukul anak, seolah orang tua memberi contoh bahwa kemarahan bisa dilampiaskan dengan kekerasan fisik. Penelitian yang dimuat pada Journal of Applied Development Psychology ini juga mengungkapkan bahwa hukuman yang diberikan pun sebaiknya disesuaikan dengan usia si buah hati.
Pada anak yang berusia di bawah 5 tahun, sebaiknya hukuman diberikan dengan cara mendiamkan si kecil untuk beberapa saat. Biarkan si kecil merenungi kesalahannya, setelah itu barulah Mama dan Papa bisa mengajaknya mengobrol sekaligus menanyakan penyebab perbuatannya.
Sedangkan bagi anak yang berusia di atas 5 tahun, hukuman yang diberikan bisa berupa pemberian tugas tambahan dan tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas favoritnya untuk sementara waktu.
Tiga cara ini dianggap lebih efektif dan sudah jelas tidak menyakiti anak-anak secara fisik.