© Freepik.com
Pendidikan seks nggak hanya harus diberikan oleh guru di sekolah, tetapi juga para orang tua di rumah. Justru sebenarnya orang tua punya peran yang lebih besar dalam memberikan pendidikan seks pada anak.
Sebagai guru pertama dalam kehidupan anak, tentunya kita harus membangun hubungan saling percaya dengan anak. Kita harus mewujudkan hubungan komunikasi yang terbuka dan baik agar lebih mudah mendidik anak, apalagi jika pembahasannya cukup rumit seperti kesehatan seks.
Sementara itu, nyatanya masih banyak orang tua yang ragu dan terkesan menghindari pembicaraan terkait kesehatan seksual dengan anak. Mungkin beberapa di antara kita bingung memilih pembahasan yang tepat dan sesuai untuk anak berdasarkan usia mereka.
Untuk itu, dilansir dari Boldsky, berikut beberapa cara terbaik yang bisa dilakukan untuk membicarakan kesehatan seksual dengan anak berdasarkan usia mereka.
Banyak orang tua yang masih bingung bagaimana caranya memulai obrolan tentang kesehatan seksual pada anak. Sebenarnya hal ini harus dimulai dengan komunikasi terbuka dan ikatan kuat yang dibangun oleh orang tua dan anak sejak dini. Jika orang tua sudah cukup bagus dalam hal itu, kita akan mendapatkan kepercayaan dari anak untuk membicarakan apa pun.
Di usia 0-5 tahun, anak akan lebih mudah belajar dengan alat bantu seperti buku cerita atau gambar daripada lewat berbicara. Makanya kita bisa menjelaskan tentang perubahan tubuh, jenis kelamin, dan hubungan dengan menggunakan media bergambar.
Menurut Dawn Ravine, koordinator program pendidikan seksualitas di Lurie Children's Division of Adolescent Medicine, menjelaskan konsep bagian tubuh pada anak sebaiknya menggunakan kata-kata yang mudah dan biasa mereka dengar. Hal itu dilakukan agar anak lebih mudah mencerna informasi yang diberikan.
Saat anak berada di usia ini, orang tua harus mulai melakukan obrolan langsung dan jujur pada mereka tentang topik-topik seperti seksualitas, persetujuan, batasan fisik, keamanan, dan hubungan. Di usia 5-10 tahun, beberapa anak sudah mulai menunjukkan ketertarikan mereka pada orang lain.
Jadi, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah bicara pada anak tentang hal itu dalam obrolan ringan. Jangan berasumsi apa pun dan lakukan komunikasi terbuka dengan anak agar mereka merasa nyaman.
Selain itu, hal yang harus kita lakukan adalah berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan oleh anak. Jangan sampai kita memberikan pengertian yang salah dalam topik yang cukup serius ini.
Setelah sebelumnya telah mengajarkan anak tentang hubungan, persetujuan, bagian tubuh, dan seksualitas, maka usia ini adalah saat yang tepat untuk membicarakan tentang hubungan seksual. Topik ini bisa disesuaikan dengan batasan dan aturan menurut apa yang kita percayai.
Di usia ini, sebagian besar anak-anak sudah terpapar media sosial. Selain itu mereka juga mungkin akan mulai membicarakan tentang seks bersama dengan teman-temannya.
Melihat hal itu, tentu sangat mungkin anak memiliki pemikiran yang salah tentang seks karena mendapatkan informasi dari sumber yang kurang terpercaya. Makanya peran orang tua sangat dibutuhkan dalam fase ini agar bisa memberikan pengetahuan yang lebih terpercaya.
Memasuki usia 13 tahun ke atas merupakan fase yang sangat vital bagi orang tua. Terutama jika kita punya anak perempuan di rumah.
Pada usia ini orang tua harus memastikan bahwa anak-anaknya punya pengetahuan yang cukup tentang hal-hal seperti kebersihan, reproduksi, dan kontrasepsi. Anak-anak membutuhkan dukungan orang dewasa pada fase ini.
Makanya saat anak sudah menginjak usia 13 tahu ke atas, jangan ragu untuk membicarakan seks dan risikonya. Semakin kita terbuka dengan anak maka semakin mudah memberikan pendidikan pada mereka untuk mencegah hal-hal yang nggak diinginkan.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!