© IStock
Hubungan pacaran, cinta, hingga seks masih menjadi topik yang banyak dihindari orang tua. Padahal seharusnya pembahasan ini adalah hal yang penting untuk dibicarakan bersama dengan anak.
Terutama jika anak menginjak masa remaja. Dalam kehidupan kita tentu sadar bahwa akan ada masa di mana kita harus berurusan dengan topik-topik di atas.
Jadi sebagai orang tua kita nggak perlu ragu untuk membicarakan hal ini dengan anak. Justru penting bagi anak untuk mengetahui dan mendapatkan informasi tentang hal ini dari orangtuanya sebagai sumber yang bisa dipercaya.
Dilansir dari Fatherly, berikut beberapa tips ngomongin kehidupan percintaan dengan anak.
Hal yang penting dilakukan adalah dengan membiasakan topik tersebut dalam obrolan kita dengan anak. Semakin sering kita membicarakannya dengan anak maka mereka akan terbiasa dan menganggap bahwa orangtuanya terbuka dengan hal tersebut.
Namun penting untuk menyesuaikan pembahasan dengan usia anak. Selain itu, kita juga nggak boleh langsung memberikan penilaian sebelum mendengarkan keseluruhan cerita anak secara jelas.
Deborah Roffman, penulis buku dan guru di Park School of Baltimore, mengungkapkan bahwa kepala anak-anak dipenuhi dengan banyak cita-cita dan gagasan romantis. Sementara referensi hubungan populer bisa jadi membuat gagasan yang berbahaya dan buruk bagi mereka.
Untuk itu peran orang tua sangat penting dalam hal ini. Kita harus bisa memberikan gambaran tentang persahabatan dan hubungan romantis yang sehat.
Menjalani hubungan dengan orang lain tentu nggak mudah dan membutuhkan tenaga lebih untuk hal itu. Sebagai orang tua kita bisa memuji dan memberikan apresiasi atas kekuatan yang telan mereka keluarkan untuk menghadapi hal itu.
Namun kita juga perlu mengingatkan bahwa orang lain juga perlu menghormatinya dengan nggak melanggar batasan yang mereka buat. Ingatkan mereka bahwa batasan penting dibuat demi kebaikan diri sendiri.
Jatuh cinta membuat banyak orang nggak bisa berpikir logis. Begitu juga yang terjadi pada anak kita.
Di beberapa kesempatan mereka mungkin akan menjadi gila, tapi kita harus menerima hal itu. Selama 'kegilaan' yang terjadi pada anak nggak melewati batasan, maka kita bisa tetap memberikan dukungan yang terbaik pada anak.
Semoga informasi ini bisa membantu kamu ya!