© Northjersey.com
Satu anak terlalu sepi, sepasang suami-istri memutuskan untuk punya anak kedua. Benar saja, beberapa tahun kemudian rumah mereka jadi lebih ramai. Tepatnya ramai karena kakak beradik tersebut sering banget berselisih.
Pertengkaran kakak adik memang umum sekali ditemui dalam keluarga. Saya sendiri kayaknya baru bisa akur dengan adik sewaktu masuk masa awal SMA. Sebelumnya? Tentu banyak pertengkaran dong.
Mulai dari yang sepele seperti berebut remote TV sampai yang sepele banget seperti berebut remote TV. Ya, memang sumber masalah kami cuma itu saja.
Orang tua seringkali bingung bagaimana menangani kakak adik yang sulit akur seperti itu. Jadi, sebenarnya orang tua bisa apa?
Kerukunan kakak dengan adik kuncinya berada pada anak yang lebih tua. Saat dia bisa lebih mengalah atau memberi perhatian lebih, si adik lama-lama akan paham dan menurunkan tensinya sendiri.
Orang tua bisa memancing munculnya sifat ini dengan membuat kakak membawakan kue untuk adiknya, misal.
Ini adalah salah satu kesalahan umum yang dilakukan orang tua. Membandingkan satu anak dengan anak lain. Maksudnya mungkin baik, untuk memberi teladan dari orang terdekat, dalam hal ini saudara kandungnya. Namun maksud ini seringkali ditangkap sebagai bentuk keberpihakan orang tua pada salah satu anak saja.
Saat anak sedang berdebat, orang tua sebaiknya menjauh atau mengawasi saja. Turut serta dalam perdebatan mereka kadang akan membuatnya semakin runyam.
Biarkan mereka berusaha menyelesaikan masalah berdua. Masuklah dalam perdebatan saat mereka berdua meminta bantuanmu atau saat perdebatan mulai bergerak ke arah yang kurang baik seperti mulai adu fisik.
Memberi hukuman sesekali memang penting untuk membuat anak paham akan konsekuensi. Tapi memberi hukuman untuk salah satu anak di depan saudaranya juga nggak bisa dibenarkan.
" Menghukum anak di depan umum akan membuatnya merasa dihakimi oleh banyak orang. Ini nggak baik untuk psikologis anak," tutur Erica Reischer, Ph.D., psikolog anak pada parents.com.
Cara membuat akur kakak adik adalah dengan membuat mereka untuk terbiasa bersama, bukan justru dengan memisahkannya. Buat mereka berada di satu kegiatan bersama. Tentu kehadiran orang tua untuk mendampingi juga diperlukan.
Kadang, pertengkaran kaka beradik terjadi karena keduanya belum saling terbiasa dengan kehadiran masing-masing. Kakak merasa lama jadi pusat kasih sayang sehingga kaget saat ada orang lain yang menggantikan. Adik juga masih terlalu muda untuk paham perannya.
Kehadiran orang tua menjadi penting agar bisa membimbing keduanya sehingga bisa menjadi kakak beradik yang akur.