© Shutterstock
Setiap malem pasti orangtua harus berhadapan sama drama anak yang susah untuk disuruh tidur. Beberapa diantaranya nggak mau tidur karena mengaku belum mengantuk, sementara diantaranya nggak mau tidur karena masih sibuk bermain. Duh, stres banget ya!
Emang wajar ya diumur tiga sampai lima tahun, anak lagi seneng-senengnya bermain dan bergerak. Nggak heran deh kalau mereka ogah-ogahan tidur.
Tapi tau nggak sih, keseringan tidur larut alias begadang bisa membawa dampak buruk pada anak salah satunya lemah pada pelajaran matematika. Tentunya orangtua nggak mau kan hal itu terjadi?
Prof Amanda Sacker, University College London, menemukan pada penelitiannya bahwa anak yang cenderung tidur nggak teratur atau sering begadang, punya kemampuan yang rendah dalam aspek berhitung dan membaca.
Hal ini karena tidur larut mengangguan ritme tubuh, sehingga hambatan otak untuk mempelajari informasi-informasi baru.
Selain punya kemampuan rendah pada membaca dan berhitung, anak yang sering tidur larut cendurung menjadi pribadi yang nggak peduli sama sekelilingnya.
Kalau anak adalah tipe yang suka tidur larut, coba orangtua perhatikan lagi deh, apa ada yang salah dari keluarga kalian? Karena menurut penelitian yang sama, kebiasaan tidur itu juga mencerminkan keadaan keluarga. Anak yang sering begadang bisa jadi berasal dari latar belakang keluarga sosial yang lemah.
Oleh karena itu, penting untuk orangtua jadi teladan yang baik. Anak suka mencontoh orangtuanya, jadi sekiranya sudah waktunya tidur, orangtua bisa mengantarkan anaknya untuk tidur. Kalau dibiasakan, lama-lama anak akan mengerti dan memahami pola tersebut.
Semoga dengan informasi dan tips ini anak jadi bisa tidur dengan teratur ya, begitu juga orangtuanya. :)