© Shutterstock
Janji palsu bukanlah hal asing lagi yang sering kita dengar atau bahkan kita lontarkan. Sama halnya sebagai orang tua, pasti kita pernah atau sering berbohong ke anak.
Janji palsu juga bisa dikategorikan berbohong. Meskipun banyak yang beralasan dengan dalih demi kebaikan atau white lies. Hal ini dilakukan untuk melindungi perasaan anak agar nggak merasa kecewa atau sedih akan suatu hal. Selain itu dilakukan juga untuk mengubah keadaan dan perilaku anak.
Contohnya, waktu anak merengek minta mainan di mall padahal waktu itu mainannya sudah banyak atau kita lagi ga punya uang. Maka orang tua bakal melontarkan janji palsu, dengan harapan si kecil bakal lupa dengan permintaannya.
Anak melihat orang tua sebagai sumber informasi yang akurat dan bisa diandalkan. Kalau ia sampai menemukan bahwa orang tuanya cuma janji palsu alias bohong ke dirinya, anak bakal kehilangan rasa percaya pada orang tuanya. Bukannya ga mungkin anak juga bakal melakukan hal yang sama. Tentunya ga mau kan?
Penelitian tahun 2012 yang dilakukan di Rochester University, menunjukkan bahwa memiliki interaksi dengan orang tua atau apa yang orang tua sampaikan bakal memengaruhi apa yang dilakukan anak-anak nantinya. Jadi, mulai sekarang jangan pake janji palsu lagi parents!