Kartun Spongebob Bisa Bikin Anak Ngacangin Orangtuanya, Kok Bisa?

Reporter : Audila Rima Ndani
Kamis, 13 Februari 2020 12:05
Kartun Spongebob Bisa Bikin Anak Ngacangin Orangtuanya, Kok Bisa?
Hati-hati, sering dikacangin anak bisa jadi tanda bahaya, lho!

Apa kamu pernah ngalamin dikacangin sama anak sendiri padahal kamu lagi ngajak dia ngomong? Kalau iya, bisa jadi itu adalah gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Meski nggak boleh berasumsi sembarangan, tapi sebagai orang tua kita harus hati-hati dengan tanda-tandanya.

Dari yang saya baca di Parents, ADHD merupakan suatu sindrom pada anak usia dini yang ditandai dengan sikap impulsif, aktivitas yang berlebihan, dan kurangnya perhatian. Jika anak didiagnosis terkena ADHD, penting bagi kita untuk berkonsultasi dengan dokter profesional agar bisa membantu meningkatkan kemampuan anak untuk memperhatikan.

1 dari 4 halaman

Anak dan ibu

Tapi perlu diingat, ADHD nggak selalu jadi penyebab utama saat anak nggak mau memperhatikanmu. Bisa jadi ada faktor lain yang mempengaruhi sikap anak.

Salah satu faktor yang bisa bikin anak nggak bisa memperhatikanmu adalah tayangan media. Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan oleh Pediatrics menemukan bahwa SpongeBob SquarePants dan kartun cepat lainnya memperpendek rentang perhatian anak usia 4 tahun. Terlalu banyak mengonsumsi tayangan televisi, komputer, dan video game beneran bisa merusak rentang perhatian anak.

2 dari 4 halaman

American Academy of Pediatrics merekomendasikan waktu ideal bagi anak untuk menonton tayangan media. Dalam sehari anak harusnya nggak boleh menonton lebih dari satu hingga dua jam. Sementara, anak-anak di bawah usia 2 tahun nggak boleh sama sekali menonton tayangan media.

3 dari 4 halaman

ilustrasi menonton tv

Okay, sekarang kita udah paham dong bahayanya durasi menonton tayangan media untuk anak. Untuk itu, daripada kita nyalain TV atau ngasih mereka smartphone, mendingan mulai sekarang kita meminta anak untuk fokus sama kegiatan lain untuk meningkatkan rentang perhatiannya. Kita bisa mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan seperti membaca, mengerjakan puzzle, bermain balok, dan membantu pekerjaan rumah. 

4 dari 4 halaman

Selain itu, kita juga bisa mulai mengurangi penggunaan smartphone dan ngajak anak mengobrol untuk membangun perhatiannya. Saat kita bisa menjadi contoh bagi anak untuk fokus dan mendengarkan, maka anak akan meniru apa yang kita lakukan. Sebagai orang tua kita harus bisa menjadi contoh yang baik untuk anak.

Beri Komentar