© Expatwoman.com
Kalau ngeliat anak usia 2-4 tahun, kira-kira kamu percaya nggak kalau mereka bisa bohong? Mungkin beberapa dari kita nggak percaya karena banyak yang sering bilang kalau anak kecil itu paling jujur. Mereka nggak mungkin bohong ke orang di sekitarnya.
Kalau dipikir-pikir lagi hal itu mungkin benar. Mana mungkin anak kecil dengan wajah polosnya berani bohongin kita?
Dari yang saya baca di Parents, awalnya para pakar perkembangan anak juga nggak yakin kalau anak kecil bisa berbohong. Anak-anak mungkin aja berpura-pura, bercanda, atau mengatakan hal yang salah pada kita. Tapi kalau dengan sengaja nipu orang lain, apakah mungkin?
Dan ternyata jawabannya mungkin banget!
Menurut Victoria Talwar, Ph.D., seorang peneliti di Universitas McGill, tindakan memanipulasi untuk keuntungan pribadi yang dilakukan anak punya tingkatan yang sama seperti saat anak belajar pakai baju sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak bisa punya kemampuan untuk ngarang cerita dan bikin orang lain percaya sejak mereka berusia 2 atau 3 tahun. Hal itu bisa semakin berkembang saat anak berusia 4 tahun.
Tapi Moms nggak usah panik! Kalau anak mulai berbohong di usia segitu, bukan berarti dia bakal tumbuh jadi pembohong ulung saat besar nanti. Meski begitu, kita tetap harus menghentikan kebiasaan berbohong sebelum makin nempel dalam diri anak.
Ketakutan berlebihan dan kemarahan pada anak saat kamu mengetahuinya sedang berbohong nggak akan bikin anak jadi jera. Justru anak bakalan punya kemungkinan untuk melakukan kebohongan dengan lebih baik supaya nggak ketahuan.
Untuk itu berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan bohong dalam diri anak.
Anak banyak belajar dari orangtuanya terutama tentang kejujuran. Menjadi contoh yang baik bagi anak bisa jadi salah satu cara agar anak nggak melakukan kebohongan lagi.
Di usia 7 atau 8 tahun, anak mulai paham dengan konsep kebohongan demi kebaikan. Hal ini biasanya dilakukan untuk melindungi perasaan orang lain. Tapi banyak ahli yang berpendapat bahwa meskipun kebohongan ini punya tujuan yang baik, orang tua harus tetap menjelaskan pada anak tentang alasan mengapa mereka berbohong. Karena kebohongan dengan niat baik pun bisa jadi bumerang bagi anak dan orang tua.
Anak-anak biasanya mulai berbohong karena takut dengan respon orangtuanya. Untuk itu, sebagai orang tua kita harus tetap tenang saat mengetahui anak sedang berbohong. Kita bisa mengajaknya mengobrol dengan lebih santai agar anak nggak takut dengan respon kita, sehingga dia nggak akan berbohong lagi di masa depan.
Itulah beberapa cara untuk membuat anak terbiasa nggak berbohong. Semoga bisa bermanfaat, ya!