Kebiasaan Anak Suka Ngemut Jempol Ternyata Ada Manfaatnya, Moms!

Reporter : Audila Rima Ndani
Rabu, 15 Juli 2020 07:37
Kebiasaan Anak Suka Ngemut Jempol Ternyata Ada Manfaatnya, Moms!
Ternyata ada sisi positifnya lho!

Kebiasaan ngemut jempol biasanya terjadi saat anak masih bayi. Tapi banyak orang tua yang justru menyalahkan kebiasaan ini.

Sebenarnya wajar aja sih orang tua melarang anak untuk ngemut jempolnya sendiri. Selain kelihatannya jorok, tangan juga biasanya rawan terkena bakteri dan kuman sehingga akan sangat berbahaya jika bakteri itu masuk ke tubuh melalui mulut.

Meski sangat mudah dipahami bahwa ngemut jempol bisa berakibat buruk pada kesehatan anak, tapi ternyata sebuah penelitian menemukan bahwa kebiasaan ini juga ada manfaatnya lho! Apa ya kira-kira manfaatnya?

1 dari 4 halaman

ilustrasi hisap jempol

Dilansir dari Practical Parenting, anak yang suka ngemut jempolnya sendiri memang biasanya mendapat sebutan buruk di masyarakat. Tapi penelitian berhasil menemukan manfaat positif dari kebiasaan ini.

Orang tua dari anak-anak yang suka ngemut atau mengisap jempol dan menggigit kuku ternyata cukup diuntungkan. Kebiasaan ini bisa mengurangi risiko alergi pada anak di masa depan.

2 dari 4 halaman

Para peneliti dari Universitas Otago di Dunedin, Selandia Baru, melakukan penelitian pada 1.037 orang yang lahir pada tahun 1972-1973. Orang tua diminta mencatat kebiasaan gigit kuku dan mengemut jempol anak mereka di usia 5, 7, 9 dan 11 tahun.

Para peneliti kemudian menguji anak-anak berusia 13 dan 32 tahun untuk mencari alergi. Seperti yang dilaporkan oleh The Telegraph London, temuan ini menunjukkan anak-anak yang ngemut jempol atau menggigit uku ternyata memiliki risiko alergi lebih rendah pada usia 13 tahun daripada yang tidak.

3 dari 4 halaman

Ilustrasi Anak Bahagia

Prof. Malcolm Sears, dari McMaster University di Kanada, mengatakan bahwa temuan ini konsisten dengan " teori kebersihan" . The Hygiene Theory menunjukkan bahwa anak-anak perlu terpapar kuman dan bakteri agar sistem kekebalan mereka menguat.

Medicine Net juga mengatakan bahwa saat anak telah lahir, mereka harus mulai mengenali antigen yang mungkin berkaitan dengan infeksi berbahaya. Jika lingkungannya terlalu bersih, sebuah hipotesis menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh nggak akan matan dengan baik.

4 dari 4 halaman

Kondisi tersebut juga memungkinkan sistem kekebalan tubuh justru nggak bereaksi dengan tepat saat bertemu dengan kuman atau pemicu penyakit. Meski begitu Prof. Sears tetap menambahkan bahwa dirinya nggak menyarankan kebiasaan ngemut jempol terus dilakukan oleh anak. Meski ada sisi positifnya tapi kita tetap nggak baik membiasakan anak untuk punya kebiasaan ngemut jempol.

Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran kamu ya!

Beri Komentar