© Kveller.com
Kehamilan pada wanita membutuhkan sejumlah tahapan mulai dari pembuahan hingga persalinan. Salah satu tahapan dalam kehamilan adalah ketika telur yang telah dibuahi bergerak untuk melekat pada rahim. Tahapan ini sangat penting dalam kehamilan.
Sementara dilansir dari Healthline, pada kasus kehamilan ektopik, sel telur yang dibuahi tidak melekat pada rahim. Kehamilan ektopik merupakan kondisi di mana sel telur menempel pada tuba falopii, rongga perut, atau serviks.
Sementara alat tes kehamilan dapat menunjukkan bahwa seorang wanita telah positif hamil meskipun mereka sebenarnya mengalami kehamilan ektopik. Sel telur yang dibuahi tidak bisa tumbuh dengan baik di tempat selain rahim.
Kehamilan ektopik yang tidak ditangani dengan baik bisa membahayakan kondisi ibu yang sedang hamil. Untuk itu berikut gejala dan pencegahan kehamilan ektopik yang penting untuk kamu ketahui.
Mual dan nyeri payudara adalah gejala umum pada kehamilan ektopik dan uterus. Namun gejala berikut merupakan gejala yang sering terjadi pada kehamilan ektopik yang berbahaya bagi wanita:
1. Rasa sakit pada perut, panggul, bahu, atau leher.
2. Rasa sakit yang parah pada satu sisi perut.
3. Bercak biasa hingga pendarahan pada Miss V.
4. Pusing atau pingsan.
5. Tekanan pada lubang pantat.
Jika kamu mengalami hal tersebut atau curiga dengan kehamilan ektopik, kamu bisa segera menemui dokter untuk diperiksa. Diagnosa pada kehamilan ektopik tidak bisa dilakukan hanya dengan pemeriksaan fisik. Biasanya para dokter juga akan melakukan langkah lain untuk memastikan kondisi kehamilan ektopik.
Langkah lain yang dilakukan dokter untuk memastikan kehamilan ektopik adalah USG transvaginal. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan kantung kehamilan di dalam rahim.
Selain itu, dokter juga mungkin akan menggunakan tes darah untuk menentukan kadar hCG dan progesteron dalam tubuhmu. Hormo tersebut adalah hormon yang ada pada tubuh selama kehamilan. Jika kadar hormon itu berkurang atau tetap sama selama beberapa hari dan kantung kehamilan terbukti tidak ada, maka kehamilan cenderung ektopik.