© MONZENMACHI/ISTOCK
Mendidik anak sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang tua. Banyak metode parenting yang telah ditemukan untuk membantu kita dalam mengasuh dan membesarkan anak.
Tentu nggak ada salahnya untuk belajar dan mengikuti metode parenting yang telah dilakukan dan terbukti berhasil membentuk anak menjadi pribadi yang baik. Salah satunya adalah metode panda parenting.
Gaya parenting unik ini disebut bisa membuat anak menjadi independen lho! Dilansir dari Times of India, berikut beberapa ulasannya.
Setiap orang tua ingin anaknya tumbuh menjadi seseorang yang mandiri, penuh rasa ingin tahu, dan bisa menjaga diri. Di tengah banyaknya metode parenting yang telah dibuat, panda parenting dianggap paling inovatif untuk mewujudkan hal tersebut.
Panda parenting memberikan kebebasan pada anak dalam hal pengambilan keputusan. Metode ini sangat cocok bagi kita yang ingin menggunakan cara parenting yang lembut tapi sangat efektif.
Panda parenting punya tiga hal yang harus diperhatikan sebagai berikut.
Memberikan anak kesempatan untuk membuat keputusan dan berpikir sendiri dalam keadaan yang sesuai dengan usianya membuat kita secara nggak langsung menanamkan rasa tanggung jawab dalam diri mereka. Hal ini tentu akan baik jika dilakukan sejak dini.
Panda parenting merupakan metode yang membiarkan anak belajar bahwa merek bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat sendiri dan konsekuensi dari hal tersebut. Tapi perlu diperhatikan bahwa bukan berarti kita membiarkan anak mengambil keputusan sendiri begitu saja.
Panda parenting mengharuskan orang tua untuk tetap ada saat anak benar-benar membutuhkan kita. Orang tua harus tetap mengawasi tindakan anak sekaligus percaya dengan proses yang dilalui anak dalam pengambilan keputusan.
Memberi anak kebebasan untuk membuat keputusan sendiri tentu nggak sama dengan membiarkan mereka melakukan apa pun yang diinginkan. Kunci dari keberhasilan panda parenting adalah menjaga keseimbangan.
Kita harus mendorong keterampilan anak untuk membuat keputusan sendiri sekaligus menerapkan aturan sesuai dengan usia mereka. Untuk memulainya, kita bisa menjelaskan aturan dasar sebelum membiarkan mereka membuat keputusan sendiri.
Membuat kesalahan adalah hal yang biasa dilakukan oleh manusia. Tentu saja anak juga akan mengalami hal itu saat mulai belajar membuat keputusan sendiri.
Untuk itu sebagai orang tua kita harus tetap memberikan dukungan pada anak meski mereka salah mengambil keputusan atau mengalami kegagalan. Jika kita menunjukkan keyakinan dan dukungan, maka ikatan antara orang tua dan anak akan terbentuk dengan baik.
Semoga informasi ini bisa menginspirasi kamu ya!