© Tom Wang / Shutterstock / Vox.com
Anemia merupakan kondisi di mana tubuh kita tidak memiliki cukup banyak sel darah merah. Sel darah merah sendiri mengandung hemoglobin yang membawa dan menyebarkan oksigen yang dibutuhkan sel-sel lain dalam tubuh.
Tidak hanya pada orang dewasa saja, anemia juga bisa terjadi pada anak-anak. Sebagian besar bayi dan anak yang sehat memiliki sel darah merah yang cukup. Namun, beberapa faktor bisa membuat anak berisiko lebih tinggi mengalami anemia. Untuk itu, dilansir dari Today's Parent, berikut beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang penyakit anemia pada bayi dan anak.
Berikut beberapa penyebab anemia pada anak.
1. Kekurangan zat besi dalam makanan yang menyebabkan tubuh tidak menghasilkan sel darah merah yang cukup.
2. Kekurangan zat besi yang menyebabkan persalinan prematur dan membuat berat badan bayi kurang saat lahir.
3. Bayi lahir dari ibu yang mengalami anemia atau diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.
4. Penyakit bawaan yang menghancurkan sel darah merah dalam tubuh.
5. Kehilangan darah jangka panjang akibat pendarahan gastrointestinal.
Gejala paling umum yang bisa dilihat langsung adalah kulit yang pucat, sering merasa lelah, dan ketidak mampuan melakukan pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga. Gejala lainnya bisa termasuk mudah marah, lemah, tangan dan kaki yang dingin, nafsu makan yang kurang, dan sering mengalami infeksi.
Jika kerusakan sel darah merah menyebabkan anemia, kulit atau mata anak mungkin akan berubah menjadi kuning (penyakit kuning). Selain itu urin anak juga akan berwarna gelap seperti cola.
Menangani gejala anemia pada anak sangat penting. Saat anak mengalami anemia karena kekurangan zat besi, kamu bisa memilih makanan yang kaya akan zat besi untuknya. Selain itu kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk pemberian suplemen zat besi pada anak. Jika keadaan anak semakin parah, sebaiknya kamu segera pergi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.