© Raisingchildren.net.au
Banyak yang bilang saat anak berusia dua tahun maka penderitaan orang tua benar-benar dimulai. Jika masa itu datang, orang tua bakal ngerasa paling pusing deh pokoknya. Kalau dalam istilah bahasa Inggris, hal ini biasa disebut dengan 'terrible twos'.
Dari yang yang saya baca di Parents, terrible twos merupakan masa di mana anak mulai sering banget ngomong 'enggak' ke orangtuanya. Di masa ini, mereka akan berpindah dari fase bayi ke fase anak-anak. Banyak perubahan yang dialami pada anak, contohnya saat dia mulai nggak pakai pampers lagi dan berganti dengan celana dalam, atau saat dia harus berpisah sama botol dot dan minum dari gelas. Perubahan itu tentunya nggak bisa terjadi dalam semalam dong. Anak pasti membutuhkan waktu untuk terbiasa.
Makanya banyak yang bilang masa itu kacau banget deh buat orang tua. Eits, tapi jangan terlalu cepat menyimpulkan juga lho. Menurut dokter anak ternyata terrible twos yang dianggap paling mengacaukan hidup orang tua itu ternyata cuma mitos. Hmm, kenapa ya?
Dr. Aliza Pressman dan Dr. Blair Hammond mengungkapkan dalam Tech Insider bahwa terrible twos itu cuma mitos. Orang tua mungkin ngerasa kalau usia dua tahun adalah usia anak yang paling bikin mereka kacau, tapi alasannya bisa sangat personal.
Setiap orang tua selalu punya harapan pada anak mereka. Dr. Aliza mengungkapkan, saat anak mulai memasuki umur dua tahun, orang tua mulai punya banyak harapan tentang apa yang bisa dilakukan oleh anak di usia itu. Sementara di fase itu, anak baru berjuang untuk memahami apa yang terjadi di sekitarnya dan apa yang membuat mereka kecewa.
Dr. Blair juga menambahkan bahwa di usia ini, anak masih belajar untuk mengontrol emosi mereka sehingga hal itu belum berkembang dengan baik. Makanya anak sering banget bilang 'enggak' dan bikin para orang tua jadi puyeng.
Kondisi seperti ini adalah saat yang tepat bagi orang tua untuk meningkatkan rasa sabar dalam menghadapai anak. Daripada pusing, ngeluh, apalagi sampai marahin anak, akan lebih baik kalau orang tua selalu mendampingi anak dan menjelaskan dengan sabar saat anak menolak.
Perlu diingat bahwa anak bukan dengan sengaja melakukan hal itu. Di fase ini anak masih belajar untuk mandiri dan mengungkapkan rasa frustasinya makanya dia masih butuh bimbingan dan kesabaran dari orangtuanya. Untuk itu kamu gak perlu terlalu khawatir.
Semangat ya, Moms!