© Shutterstock.com
Menjadi orang tua merupakan tanggung jawab yang besar. Hal ini bukan hanya tentang perjuangan melahirkan jiwa baru ke dunia, tetapi juga bagaimana kita mendidik dan mengasuh mereka hingga dewasa.
Kenyataannya memang nggak ada orang tua yang sempurna di dunia ini. Namun kita harus berusaha yang terbaik dalam menjalankan peran sebagai orang tua.
Kesalahan mendidik anak seringkali memberikan dampak jangka panjang dalam diri mereka. Bahkan hal itu bisa memengaruhi kesehatan mental anak.
Dilansir dari Moms.com, Psychology Today menyebutkan tiga kesalahan umum yang dilakukan orang tua dan bisa berdampak pada kesehatan mental anak. Daniel S. Lobel, Ph.D., yang dikenal sebagai ahli dalam kasus tersebut menjelaskan bahwa orang tua melakukan kesalahan itu dengan keyakinan bahwa mereka bisa membantu anak-anak mereka.
Kesalahan pertama adalah nggak minta pertanggungjawaban anak atas pilihan dan perilaku mereka. Hal ini biasanya dilakukan karena orang tua ingin memastikan anak merasa nyaman dan nggak ingin anak mengalami pengalaman negatif.
Contoh yang sering terjadi adalah saat anak menginginkan sesuatu, mereka mendapatkannya, kemudian nggak menginginkannya. Dalam banyak kasus, orang tua akan mengganti barang itu daripada menggunakan kesempatan itu sebagai momen untuk mengajari anak.
Kesalahan umum lainnya adalah mendorong anak untuk menghindari situasi yang membuat mereka nggak nyaman. Hal ini bisa menjadi rumit bagi orang tua karena nggak ada orang tua yang ingin anaknya berada dalam situasi yang nggak mereka sukai.
Tapi situasi semacam ini nggak bisa dihindari dalam hidup dan anak perlu mengalaminya untuk belajar menghadapinya. Contoh yang diberikan Daniel adalah jika anak nggak ingin naik bus ke sekolah, orang tua justru memutuskan untuk mengantar setiap hari.
Kesalahan terakhir adalah membiarkan seorang anak percaya bahwa mereka adalah korban. Setiap orang memiliki momen dalam hidup di mana mereka percaya bahwa mereka adalah korban, dan dalam beberapa kasus, mungkin begitu.
Tapi, orang tua seharusnya nggak memperkuat keyakinan tersebut. Jika seorang anak nggak mendapatkan yang diinginkan, jangan cari faktor lain untuk disalahkan.
Justru kita harus mendorong anak untuk berusaha lebih keras dan mencari tahu apa yang kurang. Dengan begitu, mereka akan punya tanggung jawab dalam diri mereka.
Semoga informasi ini bisa membantu ya, Moms!