© Shutterstock.com/TORWAISTUDIO
Ketidakmampuan belajar pada si kecil ada perbedaan neurologis dalam memproses informasi yang membatasi kemampuan seseorang untuk belajar dalam bidang keterampilan tertentu. Artinya, gangguan ini adalah hasil dari perbedaan aktual dalam cara otak memproses, memahami, dan menggunakan informasi, Moms.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki perbedaan saat belajar. Namun kasusnya pada beberapa orang menjadi berbeda saat mengatasi ketidakmampuan belajar. Ada yang memiliki masalah berat bahkan bisa bertahan sepanjang hidupnya loh, Moms.
Jika Moms perhatikan si kecil memiliki ketidakmampuan atau sering mengalami kesulitan dalam belajar, mungkin mereka memang benar-benar tidak mampu mendapatkannya.
Lantas, seperti apa sih sebenarnya ciri-ciri ketidakmampuan belajar yang dialami oleh si kecil?
Ketidakmampuan belajar biasanya pertama kali diperhatikan ketika anak-anak mulai berprestasi rendah atau gagal di sekolah. Orang tua dan guru prasekolah sering kali menjadi orang pertama yang melihat tanda-tanda awal ketidakmampuan belajar.
Si kecil mungkin mengalami kesulitan mempelajari keterampilan dasar seperti membaca atau memahami bacaan. Beberapa di antaranya bahkan juga mengalami kesulitan menulis, mengerti matematika, atau bahkan bahasa.
Ketidakmampuan belajar diyakini disebabkan oleh perbedaan neurologis dalam cara otak memproses informasi.
Sederhananya begini Moms, jika seseorang memiliki ketidakmampuan belajar ketika kemampuan mereka untuk belajar bidang akademik jauh lebih rendah dari yang diharapkan untuk usia atau tingkat kecerdasan mereka. Ini adalah kesalahpahaman umum tentang ketidakmampuan belajar bahwa orang yang memilikinya tidak dapat belajar atau kurang cerdas daripada teman-teman mereka di sekolah.
Padahal, itu tidak benar-benar terjadi. Orang-orang dengan ketidakmampuan belajar sebenarnya sama cerdasnya dengan rekan-rekan mereka. Bahkan, ada kemungkinan untuk memiliki ketidakmampuan belajar dan juga berbakat.
Seperti dikutip dari laman verywellfamily.com, ketidakmampuan belajar biasanya ditentukan melalui penilaian untuk menentukan kecerdasan anak, skor IQ, atau skor tes prestasi mereka di bidang akademik tertentu seperti membaca, matematika, dan bahasa tertulis. Lebih dari itu, pengolahan bahasa, pemahaman mendengarkan, dan ekspresi lisan juga dapat dinilai.
Ketidakmampuan belajar sejati (LDs) diyakini sebagai jenis kecacatan organik yang dihasilkan dari masalah pemrosesan neurologis yang menyebabkan kesulitan dalam belajar dan menerapkan keterampilan dalam satu atau lebih bidang akademik.
Fakta lain yang bisa menunjukkan bahwa peluang si kecil untuk memiliki ketidakmampuan belajar meningkat ketika orang tua atau kerabat lainnya juga memiliki ketidakmampuan belajar.