© Pexels/Ketut Subiyanto
Moms dan Daddy sudah pasti berharap anak-anak bisa tumbuh dengan kasih sayang, baik hati, saling mendukung, dan akur dengan saudara kandungnya seperti sahabat yang baik.
Tidak selalu demikian, Moms pasti tahu jika kenyataannya tidak semua saudara kandung bisa hidup berdampingan dengan baik. Ada sekitar 80 persen adik dan kakak di dunia ini yang bisa hidup berdampingan dan seling mendukung. Sisanya, mereka lebih banyak habiskan waktu untuk bertengkar ataupun hal sebagainya yang menunjukkan ketidakcocokan.
Akan selalu ada ejekan, persaingan, kesalahpahaman, hingga percikan pertengkaran kecil. Namun itu merupakan hal yang normal kok, Moms.
Namun Moms perlu khawatir jika adik dan kakak kandung benar-benar sering mengalami pertikaian dan mengakibatkan pertengkaran atau bahkan mereka saling mengabaikan.
Pertama, sangat penting untuk membedakan antara pertengkaran sesekali dan hubungan disfungsional. Moms dan Daddy perlu mengingat jika dalam suatu hubungan saudara kandung akan mengalami masa-masa ketidakharmonisan.
Perbedaan pendapat seperti berbagai tugas, bergiliran, dan makanan apa yang akan mereka makan, menjadi konflik yang sering terjadi.
Adik dan kakak tetaplah orang yang berbeda, sekalipun mereka kembar akan masa di mana adik atau kakak ingin memiliki ruang dan waktunya sendiri. Mungkin mereka akan lebih memilih untuk bersama teman dibandingkan dengan saudaranya.
Terkadang adik atau kakak berusaha seperti ingin menunjukkan sisi kemandirian atau kedewasaan mereka. Ini adalah hal yang normal ya, Moms. Jika Diazens berpikir tentang hubungan mereka, ini merupakan hubungan yang positif.
Terlebih saat adik dan kakak sesekali berusaha untuk mempertahankan hubungan pertemanan atau persahabatan mereka. Namun hal-hal semacam ini perlu Moms dan Daddy khawatirkan jika terjadi secara berulang.
Dilansir dar verywellfamily, ada beberapa indikator yang menunjukkan hubungan adik kakak yang sehat, seperti:
1. Adik saling menyukai dan menerima, meskipun sesekali ada masalah di antara mereka seperti pertikaian.
2. Saling mendukung dan berikan sikap positif.
3. Adik dan kakak berkomunikasi satu sama lain secara efektif.
4. Lebih banyak menghabiskan waktu mereka bersama dengan hubungan harmonis daripada pertengkaran.
5. Mereka memperhatikan dan mendukung perasaan, memberikan perhatian, kebutuhan, dan menerima perbedaan satu sama lain.
6. Adik dan kakak saling membutuhkan. Seperti saling mencari satu sama lain untuk sekedar bermain, menggunakan waktu luang, saling bercengkrama, memberikan nasihat, dan memberikan dukungan.
7. Mereka berbagi hobi, minat, teman, dan sering bercanda.
8. Adik dan kakak bisa menyelesaikan permasalahan mereka dan cepat menghapus luka akibat satu sama salin.
Lalu bagaimana jika hubungan adik dan kakak berbanding terbalik dengan indikator tersebut? Kemungkinan besar anak-anak memiliki hubungan yang kurang baik ya, Moms.
Memperbaiki hubungan tampaknya tidak semudah membicarakannya. Lalu, bagaimana Moms dan Daddy harus bertindak jika anak-anak mulai memiliki hubungan yang tidak baik dengan saudara mereka?
Hal terbaik untuk mulai menyelesaikan masalah ini adalah berbicara dengan anak-anak tentang apa yang sedang terjadi. Membantu anak-anak untuk berbicara dengan mereka masing-masing secara pribadi, kemudian mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama bisa menjadi cara terbaik.
Namun Moms dan Daddy harus memastikan jika setiap anak memiliki waktu yang tepat untuk mereka berbicara. Ikuti arus konfik dan permasalahan mereka, dengarkan saat anak-anak mulai menyampaikan perasaan mereka.
Solusi potensialnya adalah ketika anak-anak mulai menyampaikan permasalahan yang terjadi pada diri dan saudaranya.
Setelah itu, Moms atau Daddy bisa memberi tahu tentang bagaimana dan apa yang akan terjadi dan berdampak bagi keluarga juga masa depannya. Buat anak-anak untuk saling bertukar pikiran dan mencari solusi untuk masalah yang mereka hadapi.
Moms, akan lebih baik jika memastikan anak-anak lari dari masalah mereka. Jangan membiarkan adik atau pun kakak menyalahkan satu sama lain. Contohnya, adik mengatakan jika ia harus memukul kakaknya karena saudaranya telah mengambil maninan.
Jelaskan pada mereka jika alasan dengan membenarkan kesalahan mereka menjadikannya benar. Pastikan Moms segera menghentikan perilaku kejam sepeti memukul atau mencubit sehingga anak-anak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.