© Pexels/Dewey Gallery
Ketika buah hati mulai beranjak dewasa, Moms dan Daddy pasti mulai khawatir dengan hubungan asmara mereka.
Terkadang, anak-anak yang mulai menginjak bangku SMP sudah kenal dengan hubungan asmara seperti pacaran. Jika sudah begini, apakah Moms perlu sangat khawatir?
Tentu kekhawatiran seorang ibu terhadap anaknya akan selalu ada. Namun juga tidak menutup mata jika Moms dan Daddy harus memperhatikan dan memberikan pengawasan terhadap hubangan mereka lho.
Meralarangnya untuk tidak berhubungan dengan lawas jenis tampaknya terlalu anarkis, namun membebaskannya begitu saja juga memberikan berbagai ketakutan. Lalu, apa sih yang perlu Moms dan Daddy lakukan jika anak-anak mulai melakukan hubungan asmara?
Dilansir dari verywellfamily.com, sebagai orang tua tugas Moms dan Daddy adalah menjaga anak-anak untuk tetap aman dengan hubungan romantis mereka.
Moms juga perlu membantu mereka mempelajari hal-hal yang mereka butuhkan untuk mendapatkan hubungan sehat.
Saat memasuki usia remaja, nggak sedikit orang tua yang menginginkan anak-anak mereka jauh dari hubungan romantis. Namun, ada hal yang perlu Moms tekankan yakni tentang perilaku mereka yang bisa dijadikan landasan.
Sama seperti Moms dan Daddy ketika menjalani hubungan romantis, anak-anak juga perlu kejujuran kepada orang tua mereka tentang hubungannya.
Anak-anak Moms dan Deddy mungkin belum dewasa, tetapi mereka sudah harus paham tentang aktivitas yang mereka lakukan, jam malam mereka, hingga aturan yang dibuat untuk keselaman mereka.
Selama aturan Moms dan Deddy masuk akal, berikan mereka sedikit kebebasan dengan kejujuran sebagai kunci utamanya.
Selain itu, masih ada banyak hal lain yang perlu Moms tekankan untuk menjaga keselamatan anak-anak dari hubungan romantis yang mereka lakukan.
Mungkin Moms akan meminta anak-anak berpacaran di rumah agar lebih mudah mengawasinya. Namun mereka juga butuh sedikit kebebasan.
Moms sebaiknya memberikan sedikit kebebasan dengan sesekali mengijinkan anak-anak dengan temannya untuk menghabiskan waktu nonton di bioskop atau sekedar makan di restoran.
Moms juga bisa sesekali mengundang pasangan buah hati untuk sekedar makan malam. Jadikan hal-hal tersebut sebagai bentuk kepercayaan Moms dan Daddy kepada mereka.
Kenali siapa saja yang ingin dekat dengan buah hati
Moms dan Daddy boleh meminta kepada anak-anak untuk diperkenalkan dengan calon pasangan sebelum mereka benar-benar perpacaran.
Moms bisa menanyakan hal-hal ringan seperti dengan siapa mereka, seperti apa yang dekat dengan mereka, menyuruhnya datang ke rumah untuk lebih mengenalnya.
Tidak sedikit kejahatan seksual yang bermula dari hubungan asmara yang dilakukan secara online. Banyak remaja yang melakukan kencan online namun mereka justru menemukan orang dan hubungan palsu.
Untuk itu, Moms dan Daddy perlu memberikan aturan jelas tentang anak-anak dan hubungan mereka dengan teman onlinenya seperti aplikasi Tinder, dll.
Menetapkan jam malam
Menetapkan jam malam yang jelas tentu sangat penting untuk anak-anak dan hubungan romantis mereka. Saat anak mulai berpacaran, Daddy perlu mengetahui dengan siapa mereka pergi, ke mana mereka akan pergi, dan siapa saja yang akan mereka temui di sana.
Moms dan Daddy perlu memberikan aturan tentang batasan waktu yang masuk akal.
Menentukan batasan usia pada anak-anak yang mulai mengenal hubungan romantis. Normalnya, usia 16 tahun sudah normal untuk anak remaja mulai mengenal hubungan romantis.
Tetapi di Negara lain, usia 18 tahun adalah batasan untuk mereka memiliki hubungan romantis. Namun, tingkat kedewasaan anak memiliki banyak perbedaan. Ada sebagian anak yang usianya baru 14 tahun tetapi sudah cukup dewasa untuk memiliki hubungan romantis.
Jadi, Moms perlu mengetahui aktivitas dan karakter anak untuk memberikan batasan usia bagi mereka mulai mengenal lawan jenis dan berpacaran yang bisa diterima.
Pastikan semua aturan dan hal-hal itu masuk akal untuk diterima ya, Moms.