© 2021 Https://www.unsplash.com/Dragon Pan
Tentunya hal ini berkaitan dengan perubahan zaman dan beberapa aturan yang dianggap kaku. Kemudian, ini bisa menjadi perubahan pola asuh atas dasar kesepakatan bersama dengan suami.
Bunda juga seperti itu? Ternyata, ada temuan menarik dari C.S. Children's Hospital National Poll. Mott, Michigan, AS tentang Kesehatan Anak. Mereka menemukan bahwa di antara keluarga di mana anak-anak sering atau kadang-kadang dipercayakan kepada kakek-nenek, 43 persen memiliki gaya pengasuhan yang berlawanan.
Sarah Clark, seorang ilmuwan peneliti di rumah sakit, mengatakan bahwa timnya tidak terkejut menemukan bahwa salah satu poin pertikaian nomor satu adalah disiplin. Bagi Clark, ini merupakan tantangan karena disiplin itu subjektif.
" Ini sangat banyak yang terjadi pada saat ini dan juga menantang bagi seseorang di luar rumah untuk datang dan mengevaluasi," kata Clark, dikutip dari Globalnews.
Lantas, bagaimana orang tua menyikapi perbedaan pola asuh si kecil dengan kakek dan nenek mereka? Tammy Schamuhn, psikolog anak, mengatakan orang tua harus menyikapi perbedaan ini dengan bijak.
" Ketika Nenek mengasuh si kecil, menurut Anda apakah anak Anda merasa dilihat dan didengar? Apakah mereka (anak-anak) merasa orang ini mencintai mereka dan memperhatikan mereka dan tidak hanya duduk di telepon atau layar komputer?" ucap Schamuhn.
" Jika jawabannya ya, karena itu yang paling penting, bahwa anak merasa dicintai," ujarnya.
Seperti yang telah kita bahas, perbedaan dalam mengasuh anak ini sering muncul karena perbedaan generasi. Untuk menghadapinya dengan bijak, Schamuhn mengatakan penting untuk mengutamakan hubungan dan mengakui pengalaman mereka sebagai seseorang yang telah membesarkan anak sebelumnya.
" Pertama kami selalu ingin memulai dengan, 'Apa yang mereka lakukan dengan benar?'. Mereka ingin tahu bahwa mereka dihargai dalam hubungan itu. Apa yang mereka bawa ke meja? Jika kita ingin melakukan diskusi itu, kita akan mulai dengan itu," tuturnya.
Sementara itu, psikolog keluarga dari Tiga Generasi, Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina, juga mengalami hal yang sama, perbedaan pola asuh dengan kakek dan nenek. Hal pertama yang perlu diingat orang tua adalah kita harus benar-benar percaya bahwa anak pasti akan aman bersama kakek dan neneknya.
Selain itu, ajari juga anak-anak (jika sudah berusia sekolah dasar) bahwa aturan di rumah dan aturan di rumah kakek-nenek berbeda.
" Saat di rumah, aturannya adalah aturan kita. Seperti aku dulu juga anakku dititipkan di eyangnya. Nah, ketika di rumah kami, anak paham kalau aturannya udah beda nih," ucap Nina.
" Anak sendiri bisa memahami bedanya aturan saat usia 1,5 sampai dua tahun. Termasuk kalau anak di rumah nggak boleh makan permen ternyata pas di rumah eyang makan permen, ya itu termasuk konsekuensinya," tuturnya.
Gimana bun? Moga bisa membantu ya, intinya selalu ambil keputusan bijak dan baik bagi semua pihak, dan tentu harus mengutamakan kenyamanan anak, sehingga bisa meminimalisir cekcok di keluarga.