© Shutterstock
Pernah nggak kamu lihat bayi nangis tapi nggak ada suaranya. Biasanya tangisan ini selain tanpa suara, juga disertai tangan, kaki, dan bibir yang membiru. Apa bayi kehabisan suara? Atau gimana?
Situasi ini dinamakan Breath Holding Spells (BHS) atau sering disebut menangis biru. Apakah yang menyebabkan itu semua? Apakah menangis biru bahaya bagi bayi? Simak penjelasannya di bawah ini, ya.
Melansir About Kids Health, Breath Holding Spells (BHS) adalah kondisi saat anak atau bayi berhenti bernapas secara singkat. Frekuensinya pun nggak tentu. Ada yang cuma sesekali, ada juga yang tiap hari.
Breath Holding Spells (BHS) merupakan hal yang spontan alias reflek sehingga nggak bisa dikendalikan. Hal ini terjadi antara usia 6 - 18 bulan.
Dalam Medline Plus tertulis, si kecil bisa saja kambuh ketika mereka merasa takut, kesakitan, trauma, dan terkejut. Nggak cuma itu, Breath Holding Spells (BHS) ternyata juga bisa menurun secara genetis.
Kepala pediatri University of Vermont Children’s Hospital, Lewis First, MD, memberikan cara yang tepat bila si kecil kambuh.
“ Jika bayi mengalami BHS, baringkan bayi di permukaan rata untuk meningkatkan aliran darah ke otak. Jika mereka muntah saat tersadar, miringkan tubuhnya agar tidak tersedak muntahan,” jelasnya
Anak/bayi biasanya akan pulih dalam hitungan menit atau detik. Ibu nggak perlu panik, karena kondisi ini bukan sesuatu yang berbahaya dan akan hilang sendirinya seiring dengan bertambahnya usia. Tapi untuk mengantisipasi, orangtua bisa pergi ke dokter untuk mencari tahu penyebab pastinya dan cara mencegahnya.
Apakah si kecil juga punya Breath Holding Spells (BHS)? Kalau iya, bagaimana cara ibu mengatasinya? Yuk, sharing di kolom komentar :)