Macam Posisi Janin dalam Kandungan, Mana yang Ideal untuk Persalinan?

Reporter : Mila
Jumat, 3 Januari 2020 14:29
Macam Posisi Janin dalam Kandungan, Mana yang Ideal untuk Persalinan?
Tidak semua posisi janin dalam kondisi kepala berada di bawah atau di jalan lahir.

Sebelum usia kandungan 36 minggu, ibu hamil tak perlu khawatir dengan posisi janin dalam kandungan terbalik atau sungsang. Hal ini dikarenakan calon bayi masih akan terus bergerak dan berputar di dalam rahim ibu. Janin bergerak banyak di dalam rahim ibu, posisi janin bisa berubah sepanjang masa kehamilan. Namun, ibu mungkin tidak akan merasakan gerakannya sampai di tengah trimester kedua.

Setelah itu, bayi akan diam di satu posisi untuk menjalani proses kelahiran di usia kandungan 36 minggu. Posisi ideal janin untuk persalinan adalah kepala di bawah menghadap punggung ibu. Namun tak semua posisi janin dalam kondisi kepala berada di bawah atau di jalan lahir. Berikut ini 4 posisi bayi dalam kandungan yang dikutip dari Healthline (2/12).

1 dari 5 halaman

Posisi Janin Anterior

Posisi janin anterior adalah posisi janin terbaik untuk melahirkan. Pada posisi ini, kepala janin di bawah, wajah menghadap punggung ibu dan dagu janin menempel di dadanya dan kepala janin siap untuk masuk pelvis. Bagian kepala janin yang paling runcing (ujung) bisa menekan serviks agar terbuka dan memudahkannya melewati jalan lahir. Umumnya posisi janin dalam kandungan saat mencapai usia 33-36 minggu akan seperti ini, karena paling aman dan ideal untuk persalinan.

posisi janin anterior

2 dari 5 halaman

Posisi Janin Posterior

Berbeda dengan posisi anterior, posisi posterior ini kepala janin berada di bawah dan wajahnya menghadap perut ibu. Beberapa janin akan diam di posisi ini saat sudah dekat hari perkiraan lahir (HPL), pada awal kontraksi, dia akan diam. Lalu, janin secara spontan memutar badannya hingga wajah dia menghadap punggung ibu sehingga membentuk posisi janin anterior.

Dalam beberapa kasus, saat janin berada di posisi posterior dan tidak memutar badannya, Bunda akan mengalami proses persalinan yang lebih lama, serta sakit punggung yang parah. Suntik epidural (obat bius lokal) mungkin diperlukan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan dengan posisi posterior.

posisi janin posterior

3 dari 5 halaman

Posisi Janin Sungsang (Breech)

Posisi janin sungsang tergolong tidak ideal untuk persalinan normal. Meski banyak bayi sungsang lahir dengan selamat dan sehat, namun hal ini berisiko tinggi mengalami cacat lahir karena trauma fisik selama persalinan. Selain itu, posisi janin sungsang meningkatkan risiko tali pusar yang melilit pada leher bayi sehingga bisa menyebabkan cedera jika persalinan dilakukan secara normal.

Jika ibu mengalami posisi janin sungsang, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengubah posisi bayi dalam kandungan dengan teknik external cephalic version (ECV). ECV dilakukan dengan menekan perut ibu dan mengubah posisi bayi lewat tekanan tersebut, selama ECV detak jantung bayi akan terus dipantau. Apabila ECV tidak berhasil, ibu disarankan untuk melakukan persalinan dengan cara caesar.

Posisi Janin Sungsang (Breech)

4 dari 5 halaman

Posisi Janin Melintang (Transverse Lie)

Dalam posisi ini, bayi berbaring melintang di dalam rahim. Posisi ini sangat langka ditemukan pada bayi yang hendak lahir. Jika diketahui bayi dengan posisi melintang seperti ini, disarankan pada ibu untuk melahirkan secara caesar.

Posisi Janin Melintang (Transverse Lie)

5 dari 5 halaman

Mengubah Posisi Janin

Ibu dapat mengubah posisi janin menjadi posisi anterior atau posisi yang paling ideal saat persalian dengan cara:

  • Saat duduk, cobalah untuk membuat pelvis condong ke depan dan bukan ke belakang.
  • Berlatih duduk di bola yoga denagn rutin.
  • Saat duduk, pastikan pinggul selalu lebih tinggi daripada lutut.
  • Jika ibu bekerja di tempat yang memerlukan duduk dalam waktu lama, sering-seringlah bangun dari duduk dan jalan kaki selama beberapa menit di sekitar ruangan.
  • Gunakan bantal di kursi mobil, agar pantat lebih tinggi.
  • Berlatih posisi table top, tangan dan lutut berada di lantai selama beberapa menit.

Semoga informasi ini dapat membantu, ya!

Beri Komentar