© Lylamorris.com
Kebanyakan orang tua lebih memilih untuk nggak melibatkan anaknya di dapur. Ketakutan akan banyak hal biasa menjadi alasan. Takut terkena pisau, takut terkena api kompor, takut menyentuh bahan makanan, dan banyak ketakutan lainnya.
Meski wajar untuk punya ketakutan semacam itu, tapi hal tersebut nggak bisa diteruskan. Sesekali, anak ternyata juga harus dilibatkan dalam pekerjaan dapur. Keterlibatan tersebut bisa berpengaruh pada keterampilannya kelak.
Penulis buku parenting Kj Dell’Antonia mengatakan bahwa melibatkan anak di dapur bisa menumbuhkan rasa kepemilikan lebih atas makanan.
"Dengan mengetahui prosesnya sejak awal, anak bisa lebih menghargai makanan yang disajikan. Ini juga akan membawa pengaruh baik ke banyak hal," ujar Kj.
Lalu bagaimana memulainya?
Cambria Bold dari kitchn.com, membagikan tahapan untuk mulai melibatkan anak di dapur berdasarkan usia anak.
Di tahun pertama, kamu sudah bisa untuk mulai melibatkan anak di dapur. Tentu dengan porsi kerja yang kecil dan sesuai kemampuannya.
Siapkan tempat yang nyaman dan aman untuk anak. Bawa dia tutur serta ke dapur dan biarkan anak mengamati apa yang kamu kerjakan. Jauhkan berbagai peralatan dapur yang berbahaya dari jangkauan anakmu. Sebaliknya, dekatkan alat-alat dapur yang aman seperti spatula kayu, sendok plasti, dan adukan telur.
Di tahap ini anak akan berkenalan dengan dapur dan kegiatan memasak dengan memberi kesan yang menyenangkan.
Saat anak sudah berada di usia lebih dari satu tahun, mungkin mendekati dua sampai tiga tahun, kamu sudah bisa untuk mulai mendelegasikan tugas dapur. Beri dia pekerjaan sederhana seperti mencuci buah dan sayur, memetik kangkung, atau membersihkan ujung kecambah.
Di tahap ini, mereka sudah merasa menjadi bagian dari pekerjaan dapur.
Di usia empat sampai lima tahun, anak sudah memiliki kemampuan motorik yang lebih baik sehingga ini adalah waktu yang tepat untuk memberinya pekerjaan yang lebih mengutamakan detil dan kesabaran.
Kamu bisa memintanya mengupas kulit telur rebus, menimbang bahan kue, atau mencuci peralatan masak yang nggak terlalu berat.
Usia enam sampai sembilan tahun bisa dikatakan sebagai gerbang menuju pelajaran memasak dasar. Anak sudah lebih dewasa dan mulai punya pertimbangan sebelum melakukan sesuatu.
Sangat disarankan untuk kamu melibatkannnya secara penuh dalam proses memasak. Kamu bisa membacakan resep dengan keras. Ini bisa melatihnya untuk menyimak dan menerjemahkan perintah.
Kamu juga bisa mulai memberikan kepercayaan untuk memegang benda tajam seperti parutan, pisau, atau pembuka tutup botol dengan tetap berada di bawah pengawasanmu.
Selain punya manfaat yang sama seperti bermain bersama anak, dengan melibatkan anak di dapur kamu bisa mengajarkan banyak hal. Bahwa segala hal harus melalui sebuah proses adalah salah satunya. Dia akan menjadi anak yang lebih sabar dan punya kemampuan menghargai sesuatu dengan baik.
Happy cooking!