© 2019 Https://www.diadona.id / @ Kindercare
Sebagai orang tua, tentu kamu menyadari bahwa hidup memang penuh dengan masalah-masalah, tantangan, dan juga kekecewaan. Sebagai orang tua, kamu juga tentu kamu ingin anak-anakmu kelak tumbuh dengan rasa optimis dalam menjalani hidup.
Jika kamu masih bertanya-tanya bagaimana cara yang tepat menanamkan sikap tersebut, simak artikel berikut yang telah kami rangkum dari Parents (05/12).
Memusatkan diri pada pikiran-pikiran negatif merupakan sebuah sikip pesimis yang klasik. Semakin kamu menunjukkan keluhan tentang masalah kecil maupun besar, kemungkinan besar anak-anakmu akan mengikutinya. Jadi, bicarakan dan tunjukkan pikiran-pikiran positf kepada anak-anakmu bahwa segalanya akan berjalan baik.
Membuat anak-anak memiliki ekspektasi tinggi dapat membantu menanamkan nilai optimis pada diri mereka. Caranya mudah saja, yaitu kamu bisa membuat daftar apa-apa saja yang harus mereka kerjakan. Misalnya dengan membereskan tempat tidur. Dengan demikian, mereka aka mencoba membuktikan bahwa mereka mammpu karena telah berekspektasi mereka dapat melakukannya dengan baik.
Kamu mungkin khawatir anak-anakmu terluka, tapi melarangnya untuk melakukan hal-hal baru adalah tindakan yang nggak bagus. " Kamu harus mulai untuk membiarkannya," jelas Michael Thompson, Ph.D., penulis Homeesick and Happy: How Time Away From Parents Can Help a Child Grow.
Biarkan mereka mencoba untuk melakukan hal-hal baru, namun tentu saja dengan pengawasan yang sewajarnya.
Sebagai orang tua, tentu saja ada rasa ingin membantu anakmu ketika sedang dalam bahaya. Tapi, jangan terburu-buru untuk bereaksi. " Membiarkan anakmu mencoba menyelesaikan sesuatu dengan usaha dirinya sendiri bisa meningkatkan perasaan keberhasilan dan dengan itu membuatnya lebih optimis tentang apa yang bisa dilakukannya suatu saat nanti," ucap Dr. Revich.
Kamu akan mengalami sebuah memon di mana anak-anakmu akan berkata, " Aku nggak bisa gambar! Aku nggak pinter!" dan lain sebagainya.
Di sini, kamu perlu merangkulnya, dan menanamkan arti perjuangan. Kamu bisa memberikan kata-kata positif seperti " Menggambar pertama kali emang suit, tapi lama-lama kamu bisa, kok. Semangat, ya!" Kamu juga mengingatkan anakmu bagaimana dia bisa berhasil melakukan sesuatu, seperti: " Kamu ingat, nggak, kamu dulu nggak bisa membaca? Nah, sekarang, kamu jago banget kan, gambarnya? Kamu pasti bisa!"
" Optimisme sebenarnya membutuhkan pemikiran yang realistif," ucap Dr. Chansky. " Dengan begitu anakmu siap menghadapi apapun yang akan dia hadapi. Sebaliknya, meyakinkan segalanya baik-baik saja akan membuat anakmu memiliki efek sebaliknya.
Jadi, begitulah bagaimana cara menanamkan nilai optimisme kepada anak. Kamu sudah pernah nyoba? Sharing di kolom komentar, dong!