© Unsplash.com/Sheri Hooley
Kenyataannya, anak di usia dua belas tahun dapat menjadi berbatu dan luar biasa bagi orang tua dan anak-anak. "Selalu ada rasa takut terhadap sekolah menengah selalu dianggap sebagai masa perubahan yang besar," kata Katie Hurley, seorang psikoterapis anak dan remaja dan penulis buku No More Mean Girls.
Dilansir dari parents.com, anak-anak memang akan melakukan kesalahan, terutama selama masa remaja. Itu karena korteks prefrontal, yang mengatur penalaran dan kendali impuls yang masih berkembang. Ketika kita fokus pada segala hal yang bisa salah, kita kehilangan aspek indah dari membesarkan remaja. Dan ternyata ada banyak, lho.
Karena otak remaja secara unik menerima feedback, remaja adalah pelajar cepat yang sangat termotivasi untuk menunjukkan keterampilan mereka yang berkembang.
" Anak-anak dalam kelompok usia ini senang bertanggung jawab. Mereka banyak belajar, dan mereka ingin membagikannya," kata Hurley dalam parents.com.
Remaja memiliki kosakata dan pemahaman bahasa yang semakin maju. Tidak seperti anak-anak yang lebih muda, remaja memiliki kata-kata untuk secara akurat menggambarkan emosi-emosi besar yang mereka rasakan. Mereka mulai memahami sarkasme dan nuansa dalam percakapan.
Ada alasan mengapa anak laki-laki kamu ingat di mana kunci mobil itu berada, atau restoran apa yang menjadi favoritnya dalam perjalanan keluarga terakhir kalian. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan otak untuk menciptakan ingatan baru meningkat selama masa remaja. Penelitian menunjukkan bahwa kita lebih mengingat buku, musik, film, dan peristiwa dari masa remaja daripada dari waktu lainnya.
Ini bisa menjadi bentuk kerjasama baru antara kamu dan anak ketika di usiamu kamu sudah mudah lupa dan lambat dalam menyimpan memori, anakmu bisa membantu dalam mengingat hal-hal yang mungkin kamu sudah lupa.